Dedolarisasi adalah proses pengurangan penggunaan dolar Amerika Serikat (USD) dalam transaksi ekonomi dan keuangan antar negara. Dolar Amerika Serikat menjadi mata uang dunia pada tanggal 22 Juli 1944 setelah penandatangan Pernjanjian Bretton Woods. Dalam perjanjian tersebut disepakati sistem moneter dunia didasarkan pada standar emas terbatas (gold standard) dengan memanfaatkan Dollar Amerikas Serikat sebagai mata uang cadangan dunia. Perjanjian tersebut berakhir pada tahun 1971 setelah Presiden Amerika Serikat pada saat itu Richard Nixon, mengumumkan pembukaan pembekuan penukaran Dolar Amerika Serikat dengan emas. Kemudian sistem moneter internasional bertransisi ke sistem nilai tukar mata uang yang mengambang bebas (floating exchange rate), namun peran dolar amerika serikat mata uang dunia tetap berjalan hingga saat ini oleh mayoritas negara-negara didunia.
Aliansi Negara BRICS (Brazil, Russia, India, China, Dan Afrika Selatan) merupakan salah satu pelopor gerakan bertransaksi menggunakan mata uang masing-masing yang berdiri sejak tahun 2001, Bahkan saat ini ada sekitar 19 negara yang akan bergabung dengan aliansi BRICS termasuk negara Arab Saudi akan bergabung dengan aliansi BRICS. Beberapa  alasan  mengapa  negara-negara  berusaha  menggagalkan  dominasi  Amerika  Serikat  atau Currency  Substitution  yakni  dimana  ketika  penduduk  suatu  negara menggunakan mata uang asing secara ekstensif bersamaan atau untuk menggantikan mata uang  domestik  (Schuler,  2000),  salah  satunya  adalah  keinginan  untuk  menciptakan tatanan dunia alternatif yang lebih adil dan berkeadilan. Banyak negara-negara didunia ini yang muak dengan perilaku Amerika serikat dalam kebijakan ekonomi serta politik yang membuat beberapa negara ingin mengurangi pengaruh Amerika Serikat melalui Kerjasama transaksi dengan mata uang local.
Sejarah dan latar belakang dedolarisasi di Indonesia
Pada masa Orde Baru, Indonesia memprioritaskan penggunaan dolar Amerika Serikat untuk transaksi internasional dan investasi. Saat itu Indonesia memiliki cadangan dolar yang cukup besar digunakan untuk menjaga kestabilan nilai rupiah dan membayar utang luar negeri. Namun pada tahun 1997 negara negara di asia dilanda krisis moneter termasuk Indonesia yang membuat perekonomian Indonesia cukup terpuruk. Saat itu nilai tukar Rupiah terhadap dolar mengalami penurunan drastis, inflasi saat juga sangat tinggi sekitar 58% sehingga membuat masyarakat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena mengalami kenaikan harga yang tinggi sehingga pada saat itu terjadi penjarahan di toko-toko daerah kota Jakarta , banyak Perusahaan juga pada saat itu mengalammi kebangkrutan dan puncaknya saat itu yaitu Presiden Soeharto mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei 1998 karena banyak desakan dan demonstrasi oleh para mahasiswa setelah menjabat menjadi Presiden Sejak tahun 1967. Pada tahun tahun 2008 juga terjadi Krisis finansial yang melanda dunia tetapi pemerintah Indonesia pada saat itu menangani Krisis finansial dengan cukup baik sehingga tidak berdampak sangat buruk untuk Indonesia. Bahkan pada tahun 2022 juga terjadi krisis ekonomi dunia karena dampak pandemic covid-19 dan perang Rusia dan Ukraina yang membuat The fed menaikkan suku bunga yang cukup tinggi karena terjadi inflasi yang cukup besar juga di negara Amerika Serikat. Penggunaan dolar sebagai mata uanng dunia, perekonomian dunia akan berpengaruh terhadap kebijajakan moneter maupun fiskal yang dilakukan oleh Amerika Serikat. Dedolarisasi adalah proses di mana suatu negara mengurangi penggunaan dolar Amerika Serikat dalam transaksi ekonomi. Dedolarisasi bukan berarti penghapusan penggunaan dolar, tetapi lebih pada mengurangi ketergantungan dan risiko terhadap fluktuasi nilai tukar dolar Amerika Serikat. Langkah ini bertujuan untuk mencapai stabilitas ekonomi yang lebih baik dan meningkatkan fleksibilitas kebijakan moneter negara tersebut.Dengan dilakukannya dedolarisai oleh Indonesia akan mengurangi pengaruh dolar terhadap rupiah dan perekonomian Indonesia.
Upaya yang dilakukan untuk dedolarisasi
- Mendorong peningkatan transaksi dengan mata uang lokal
Rupiah adalah mata uang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Meningkatkan penggunaan Rupiah untuk transaksi akan memperkuat nilai Rupiah, seperti yang sering dianjurkan baik pemerintah maupun Bank Indonesia saat kurs Rupiah terhadap dolar sedang melemah para pemegang dolar diminta untuk menukarkan ke dalam mata uang Rupiah dan meminta meningkatkan transaksi dengan Rupiah.
- Meningkatkan Kerjasama Bilateral
Dalam Perdagangan Menggunakan Mata Uang Lokal Seperti yang sudah dilakukan Indonesia bekerjasama bilateral bertransaksi menggunakan mata uang lokal dengan negara lain. Para 5 anggota ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura juga  telah  sepakat  untuk  meningkatkan  penggunaan  transaksi  mata  uang  lokal  dan mendorong  konektivitas  pembayaran  regional,  sebagai  langkah  dalam  pergeseran berkelanjutan dalam dedolarisasi di wilayah tersebut. Inisiatif para anggota ASEAN tersebut adalah dengan peluncuran kode respon cepat universal (QR) sebagai sistem pembayaran nirkontak untuk barang dan jasa antar negara sehingga mendorong inklusi keuangan yang lebih besar bagi konsumen di wilayah tersebut. Selain dengan negara-negara ASEAN Indonesi juga sudah bekerja sama dengan negara seperti Korea, China, Jepang. Indonesia dan Korea Selatan menjalin kerjasama transaksi bilateral menggunakan mata uang masing-masing atau disebut juga local currency transaction, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo Dan Gubernur Bank Of Korea Lee Chang-Yong menandatangani MOU (Memorandum of Understanding) pada 2 Mei 2023 lalu di Incheon Korea Selatan.  Indonesia juga harus menambah Kerjasama bilateral transaksi dengan mata uang lokal dengan negara lainnya terutama negara mitra dagang dan Indonesia seharusnya juga bergabung dengan aliansi BRICS, meskipun saat ini sudah tersebar wacana Indonesia akan bergabung dengan BRICS tetapi Indonesia harus terus memastikan diri masuk kedalam aliansi BRICS mengingat didalamnya juga terdapat negaraa mitra dagang Indonesia dan negara Arab Saudi pun akan bergabung yang salami salah pemasok utama BBM untuk Indonesia.
- Investasi Dalam Instrumen Mata Uang Lain
Pemerintah Indonesia juga mendorong divertasi portofolio dengan meningkatkan investasi dalam instrumen keuangan dalam mata uang lain selain dolar Amerika Serikat. Divertasi portofolio ini untuk mengurangi resiko fluktuasi nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap investasi.
- Meningkatkan Cadangan Emas
Emas merupan logam mulia yang memiliki nilai yang tetap meskipun terjadi deflasi ataupun inflasi. Indonesia harus meningkatkan cadangan emas yang dapat digunakan untuk menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah.
Dampak Positif Dedolarisasi Untuk Indonesia
- Stabilitas Ekonomi
Dampak yang terjadi dari dedolarisasi yang pertama stabilitas ekonomi, Ketika suatu negara melakukan dedolarisai akan mengurangi penngaruh dolar terhadap perekonomian negara tersebut yang berdampak kondisi ekonomi yang stabil karena mengurangi resiko nilai tukar dolar Amerika Serikat yang fluktuatif. Fluktuasi nilai tukar yang besar akan berdampak terhadap kondisi perekonomi Indonesia dan kondisi ekonomi Indonesia juga bergantung dengan kebijakan moneter maupun kebijakan fiskal Amerika Serikat.
- Pengendalian Inflasi
Dedolarisasi dapat membantu mengurangi resiko dari ifnlasi akibat nilai tukar Rupiah ke dolar Amerika Serikat. Seperti yang sudah terjadi pada Krisis moneter tahun 1997 yang salah satu penyebabnya nilai tukar rupiah melemah cukup besar terhadap dolar Amerika Serikat.
Dedolarisasi dapat membantu Indonesia lebih leluasa merancang dan melakukan kebijakan moneter. Dengan mengurangi pengaruh dolar Amerika Serikat secara otomatis kita juga mengurangi pengaruh dari kebijakaan moneter Amerika Serikat dan kondisi ekonomi dalam negara Amerika Serikat.
- Menguatkan Peran Rupiah
Dedolarisasi dapat menguatkan peran rupiah dipasar keungan internaasional, karena rupiah digunakan untuk transaksi internasional dengan negara yang sudah kerja sama bilateral untuk menggunakan mata uang masing-masing untuk bertransaksi.
- Meningkatkan Investasi Ke Indonesia
Kondisi Ekonomi yang stabil dan menguatnya peran rupiah akan meningkatkan citra Indonesia sehingga meningkatkan kepercayaan investor terhadap Indonesia terutama investor dari negara yang menjalin Kerjasama bilateral utnuk bertransaksi menggunakan mata uang local.
Tantangan Dedolarisasi
- Ketergantuangn Terhadap Dolar AS
Tantanngan yang paling utama adal ketergantungan terhadap dolar AS, saat ini mayoritas transaksi perdagangan internasional masih menggunkan dolar AS dan dolar AS juga masih menjadi cadangan mata uang utama mayoritas negara-negara didunia meskipun presentasenya saat ini sudah sedikit menurun. Terkadang AS sering bersikap semena-mena terhadap negara- negara lain karena mereka merupakan negara super power. Salah satu hal yang sangat berpengaruh membuat Amerika Serikat menjadi negara adidaya adalah penggunaan dolar sebagai mata uang global.
- Stabilitas Rupiah
Stabillitas Rupiah menjadi hal yang sangat penting dalam Upaya mencapai dedolarisasi yang sukses. Ketika Rupiah mengalami fluktuasi nilai yang besar atau mengalami depresiasi yang signifikan, akan mengurangi kepercayaan terhadap rupiah oleh Masyarakat dan para pelaku ekonomi, sehingga menjadi tantanngan dedolarisasi untuk menjaga stabilitas rupiah.
- Utang Dalam Bentuk Dolar
Salah satu hal yang menjadi tantangan dari dedolarisasi adalah masih besar utang Indonesia yang dalam bentuk dolar AS. Utang Indonesia saat ini sekitar 404 miliar dolar AS. Indonesia juga harus terus menjaga kestabilan niai tukar rupiah ke dolar AS apabila rupiah mengalami pelemahan terhadap dolar AS hal itu akan membuat utang Indonesia meningkatkan dalam bentuk Rupiah. Dan juga Indonesia harus menjaga ketersedian cadangan dolar AS yang cukup salah satu fungsinya untuk melakukan pembayaran utang dalam bentuk dolar.
KESIMPULAN
Dedolarisasi merupakan langkah yang tepat untuk Indonesia tapi perlu adanya kehati-hatian mengingat dolar AS masih menjadi mayoritas mata uang yang digunakan untuk transaksi internasional dan pengaruh AS sebagai negara adidaya sangat besar untuk ekonomi dan politik dunia. Ada banyak hal yang dapat pemerintah Indonesia lakukan dalam mengupayakan dedolarisasi yaitu dapat meningkatkan transaksi menggunakan rupiah, meningkatkan Kerjasama bilateral transaksi perdagangaan internasional menggunakan mata uang local terutama dengan negara-negara mitra dagang strategis Indonesia, pemerintah Indonesia juga mendorong divertasi portofolio investasi mata uang lain selain dolar AS yang dapat mengurangi fluktuasi nilai tukar dolar AS terhadap investasi, dan Upaya yang terakhir yaitu meningkatkan cadangan emas karena emas memiliki nilai yang stabil meskipun terjadi inflasi maupun deflasi. Banyak dampak baik yang didapat dari kebijakan-kebijakan dedolarisai yaitu membuat ekonomi Indonesia lebih stabil karena mengurangi pengaruh dolar AS, Pengndalian inflasi akibat nilai tukar rupiah ke dolar, keleluasan pemerintah Indonesia dan bank Indonesia dalam mengambil kebijakan moneter karena mengurangnya pengaruh dolar untuk kondisi ekonomi Indonesia, rupiah semakin menguat karena berkurangnya penggunaan dolar sehingga penggunaan rupiah untuk transaksi meningkat. Meningkatkan investasi yang masuk ke Indonesia karena kondisi karena kondisi ekonomi yang stabil dan menguatnya nilai rupiah. Dari Upaya serta dampak positif yang didapat terdapat juga tantangan yang perlu diwaspadai dan diminimkan ancaman tantangan tersebut yang antara lain ketergantuangan terhadap dolar karena sudah berpuluh tahun menggunakan dolar sebagai mata uang asing cadangan utama, menjaga nilai rupiah tetap stabil agar tidak terjadi fluktuasi dan membuat kepercayaan Masyarakat terhadap rupiah berkurang, dan ancaman yang terakhir yaitu utang Indonesia yang cukup besar sehingga perlu menjaga nilai tukar rupiah ke dolar dan tetap adanya cadangan mata uang dolar AS yang cukup. Dalam melakukan pemerintah dan bank Indoensia harus melakukan kebijakan yang tepat serta menguatkan posisi Indonesia dalam ekonomi maupun politik dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H