Mohon tunggu...
Rio Sinaga
Rio Sinaga Mohon Tunggu... Bankir - Rio

Karyawan Swasta

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Kasus Pencucian Uang yang Menjerat Indra Kenz

19 April 2022   17:17 Diperbarui: 19 April 2022   20:08 1238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin sebagian besar orang mengatakan bahwa korbannya adalah yang sama sekali tidak mengerti masalah investasi, tingkat pendidikan rendah dan sebagainya. Tetapi pada kenyataannya para korban investasi Binomo atau Binary Option ini adalah dari semua kalangan, kalangan ekonomi rendah sampai tinggi, kalangan yang berpendidikan rendah sampai tinggi dan bahkan kalangan yang sudah mengerti dengan masalah investasi sampai kalangan yang tidak mengerti sama sekali dalam masalah investasi.

Menurut saya ada beberapa alasan mengapa orang sampai terjebak dalam investasi bodong ini, yaitu :

  • Zaman Instan
  • Kita menyadari bahwa zaman sekarang adalah zaman dimana semua orang harus berusaha keras dalam memenuhi kebutuhannya, ditambah lagi dengan adanya serangan Corona Virus atau masa Pandemi. Dengan adanya investasi yang mengiming-imingi orang dengan penghasilan yang cepat dan begitu mudah tanpa menjelaskan resiko terburuk dari investasi tersebut, orang mulai mencoba-coba dari sedikit hingga tergiur dengan menambahkan lagi nominal yang dipertaruhkan dalam investasi bodong ini. Yang sangat dikhawatirkan adalah mental anak yang baru menginjak dewasa, dengan melihat influencer mengatakan bahwa segala sesuatu bisa dicapai dengat cepat dan mudah tanpa harus menunggu waktu yang lama, hal ini bisa merusak mental anak yang baru menginjak dewasa bahkan sampai orang dewasa sekali pun.
  • Alat komunikasi/gadget yang bisa memudahkan segalah hal
  • Alat komunikasi/gadget sudah menjadi kebutuhan primer untuk saat ini. Orang terkesan tidak rela apabila HP/gadget nya tertinggal karena segala sesuatu saat ini sudah bisa melaui gadget. Segala informasi juga dapat dengan mudah diperoleh dan sebagian besar penipu juga menjalankan aksinya dengan melaui gadget
  • Tingkat pemahaman
  • Sebagian besar dari korban investasi bodong ini boleh dikatakan bahwa mereka kurang mengerti dalam berinvestasi, hal ini jugalah yang dimanfaatkan para affiliator/influencer investasi bodong ini untuk menjerat para korbannya, melalui akun You Tube, Instagram dan akun-akun lainnya yang digunakan sebagai wadah mereka memasarkan hingga mempengaruhi para korban.
  • Edukasi mengikuti zaman
  • Saat ini edukasi sangat mudah didapatkan tanpa harus mengikuti proses pembelajaran formal. Tanpa disadari pula tidak semua edukasi yang didapatkan bisa memberikan pengaruh yang positif, banyak edukasi/ajaran yang hanya mempengaruhi orang untuk melakukan sesuatu tanpa belajar dari pengalaman. Edukasi dalam hal investasi yang sering kita temui saat ini lebih ke arah semua serba instan dan terkesan mudah untuk dicapai. Sedangkan dalam memulai suati investasi paling tidak calon investor harus memahami terlebih dahulu investasi apa yang akan diikuti, siapa pemilik investasi tersebut, apa yang mengawali pertama kali investasi tersebut bisa terbentuk dan bagaimana histori dari investasi tersebut selama investasi itu terbentuk.
  • Pola didik dan bimbingan keluarga
  • Pola didik di tengah keluarga juga merupakan sesuatu yang sangat mempengaruhi di kehidupan nyata. Seorang anak yang sudah terbiasa hidup enak atau bahkan hidup mewah tanpa mengetahui bagaiamana prosesnya, biasanya jarang peduli dengan yang namanya kerugian ataupun kebangkrutan. Beda dengan anak yang sudah atau pernah merasakan hidup susah atau paling tidak bisa memahami proses dari suatu 'USAHA' bisa lebih memahami atau menghargai proses. Oleh karena itu di tengah keluarga juga sangat dibutuhkan komunikasi antara orangtua dan anak atau anggota keluarga yang lebih memiliki pengalaman dalam 'BERUSAHA', agar dapat mendukung serta membimbing anak agar lebih bisa memahami dalam konsep suatu 'USAHA'.
  • Terbawa pengaruh kehidupan mewah para Penipu/Influencers
  • Situasi krisis yang dialami dimasa Pandemi ini hampir dialami oleh setiap orang, tidak terkecuali bagi kalangan atas yang sudah memiliki posisi aman dan stabil dalam 'Usaha dan Pekerjaan' nya sebelum di masa krisis ini. Dorongan inilah yang mempengaruhi sebagian besar orang untuk dapat mempertahankan perekonomian dalam masa Pandemi ini. Disini terkesan kalau masuk ke dalam bisnis yang sama dengan kalangan Crazy Rich pasti akan terbebas dari tekanan ekonomi ini. Para kaum Crazy Rich selalu jual mimpi dengan memamerkan mobil mewah, bagi-bagi duit dan dengan mudahnya membeli rumah miliaran rupiah.

Tips agar tidak mudah terjebak dalam investasi bodong

Investasi bodong sangat kental terkesan tidak ada sama sekali pemaksaan, hal inilah yang menjadikan para Penipu bisa bergerak bebas (hanya membutuhkan Trust), ditambah para Penipu tersebut memamerkan gaya hidup yang mewah melalui media sosialnya dengan maksud tentu saja agar semakin banyak yang mau ikut dalam bisnis investasi bodong yang diciptakannya.

Kita pasti sering melihat melalui media sosial, bagaimana orang seakan begitu mudahnya hidup dengan kekayaan yang bergelimang harta bahkan seakan hidup ini tidak perlu bersusah payah dalam mencapai taraf hidup mewah.

Dalam situasi ini kiita sangat perlu bersyukur dalam kondisi dan situasi kehidupan apapun, tetapi tetap harus berusaha dengan melaui proses yang jelas serta keyakinan bahwa segala sesuatu yang kita jalani dengan benar, proses yang benar, pasti akan membawa kita menuju hasil yang diharapkan.

Segala sesuatu perlu waktu, tidak ada yang instan. Jalanilah hidup ini dengan banyak bersyukur, banyak belajar, berpikir positif dan tentu saja memohon kepada Yang Maha Kuasa agar segala sesuatu yang kita jalani diberkati dan sesuai dengan kehendak-Nya.   

Dengan demikian, kita tidak mudah mudah sekali terjebak ke dalam mimpi yang serba instan dan berkhayal segala sesuatu bisa dapat dicapai dengan instan juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun