Mohon tunggu...
Rio Seto Yudoyono
Rio Seto Yudoyono Mohon Tunggu... -

Idenya sering aneh terkesan ngawur dan melawan arus. Visioner bukan, peramal jauh; tulisannya terkadang menyimpang dari pakem, senangnya "menganggu" orang ikut 'mikir, mencari jawaban atas tantangan yang dihadapi sekarang dan masa datang...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Teknologi Saku 3: Kosmetika Itu Lho...

16 November 2009   15:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:19 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang mengangkat nilai sebuah produk, yang sepertinya biasa-biasa saja, tetapi laku dijual dengan harga tinggi? Tentu produk ini memiliki keistimewaan atau keunikan yang sanggup menarik minat konsumen begitu besar sehingga bersedia membayar lebih untuk keunikannya atau keistimewaannya itu. Sebagai awam dalam dunia pemasaran, cukup mengamati perilaku iklan saja kita jadi tahu  ternyata pengaruh kosmetika terhadap kemasan besar sekali!

Untuk produk kamera profesional kaliber dunia seperti Pentax, sungguh berani membuat kamera tampak seperti mainan (tetapi pasti bukan mainan). Kebalikannya, produk mainan terkenal Lego berani membuat sebuah produk serius. Spesifikasi kamera Lego di atas 3 MP (mega piksel), layar display 1,5" dan memori 128 MB. Ada lampu kilatnya lagi. Jelas ini bukan mainan... Warna mencolok merah, kuning, biru pada keduanya menunjukkan sasaran produk adalah anak-anak. (Warna hitam dikurangi diganti abu-abu?) Sungguh cerdik, memperkenalkan IT melalui fotografi! Anak mana yang tak senang memotret dan melihat wajahnya sendiri? Sang anak pun merengek, " Pak, belikan kamera ...!"
computer_Dell
computer_Dell
Produsen sangat agresif; kepentingan anak-anak yang lebih besar ABG, dan yang lebih besar lagi, juga diperhatikan. Lihat berapa yang harus dibayar untuk kosmetika warna, ... berani "beli" warna favorit Rp. 400 ribu? Taksir juga kira-kira berapa kita berani membayar lebih untuk ornamen cantik komputer notebook di bawahnya? Kesimpulannya, ada 2 arus produk IT.  Pertama, produk diciptakan untuk kepraktisan. Produk dibuat sekompak mungkin hingga bisa masuk saku. Dompet perempuan seperti gambar di samping, termasuk saku juga 'lho. (Lipstik, bedak, cermin, parfum, dan sisir, senang dapat teman baru!) Belum selesai lagi... nanti kita lihat bagaimana produk IT dikembangkan lebih kecil lagi hingga menyatu dengan tubuh atau badan kita! Ke dua, adalah produk IT yang jelas tidak masuk dalam kategori teknologi saku. Semakin bisa dilihat orang, semakin bangga. Ukuran besar, warna mencolok, bentuk geometri unik, ... . Pokoknya gaya, lain dari yang lain. Tampil beda. Sayangnya, saya tidak termasuk yang terakhir ini... rioseto’s blog (id i-tech blogger99)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun