Hangatkan (keraskan) suaranya agar terdengar, pancarkan cahayanya agar terlihat, suara kebaikan itu ada dan bersemayam di lubuk hati kita yang paling dalam sana...
Bodoh, miskin, sengsara itu relatif dan sementara. Kita dimodali perangkat lengkap dan sempurna, pancaindera mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit, lalu otak, lengan, tangan, jari, tungkai, kaki, tubuh, dan anggota tubuh lainnya, untuk berpikir, belajar mengetahui keberadaan kebaikan itu... mengenal Dia yang menciptakan. Mengenal kebaikan dan senantiasa berupaya berbuat hal-hal baik, kiranya kita dianugerahi hari esok yang lebih baik! Semoga terwujud. Amin.
:DÂ rioseto'sblog(id. i-tech-blogger99)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H