Di dunia yang semakin terhubung dan penuh informasi ini, manusia sering kali terjebak dalam pola hidup yang serba teratur dan normal.
Semua orang mengikuti skrip yang sudah ditentukan, mulai dari bangun pagi, ibadah, bekerja, makan, tidur, dan mengulang siklus itu setiap hari. Tentu saja, ada kenyamanan yang harus dipaksakan dalam rutinitas ini. Namun, apakah manusia benar-benar hidup?Â
Sebagai seorang penulis amatir, saya sering kali merenungkan hal ini. Dalam dunia yang penuh dengan potensi tak terbatas, mengapa banyak orang merasa terkekang oleh normalitas?
Apakah menjadi normal justru lebih berisiko daripada hidup autentik sesuai dengan keinginan dan impian kita?
Terlalu Terstruktur Membatasi Kreativitas
Seiring berjalannya waktu, manusia akan belajar bahwsanya norma sosial sering kali menekan inovasi. Bayangkan jika semua orang mengikuti aturan yang sama dan menjalani hidup yang seragam. Tidak akan ada ruang untuk eksperimen, untuk menemukan cara baru dalam melakukan sesuatu.
Sedangkan tanpa kreativitas, dunia ini akan stagnan, membosankan, dan dipenuhi dengan hal-hal yang sudah bisa diprediksi.
Misalnya, di dunia seni, kita sering melihat bagaimana para seniman yang menantang norma, baik itu dalam bentuk lukisan atau musik. Mereka berhasil mengubah cara pandang masyarakat.Â
Mereka menciptakan sesuatu yang baru, yang bahkan kadang-kadang tidak diterima oleh banyak orang. Namun, karya-karya mereka tetap bertahan karena mereka berani keluar dari zona nyaman dan menantang batasan yang ada.
Salah satu alasan mengapa banyak orang merasa bosan dengan kehidupan mereka adalah karena mereka terjebak dalam rutinitas yang tidak membawa perubahan.
Kita semua tahu betapa mudahnya terperangkap dalam kebiasaan sehari-hari. Namun, ketika hidup kita hanya berputar pada hal-hal yang sama, apakah kita benar-benar merasakannya?
Saya percaya bahwa setiap orang memiliki potensi untuk menciptakan kehidupan yang lebih berwarna dan penuh dengan kejutan. Tetapi, untuk itu, manusia harus berani meninggalkan zona nyaman dan mengabaikan pandangan masyarakat yang sering kali membatasi.
Kreativitas tumbuh subur di tanah ketidakpastian dan kebebasan, bukan dalam kurungan rutinitas.
Terlalu Berbeda Juga Menciptkan Tantangan
Hidup di luar norma bukanlah hal yang mudah. Ada tantangan yang harus dihadapi. Ketika seseorang mulai berani menentang arus dan memilih jalur yang tidak biasa, orang tersebut akan menghadapi kritik dan penghakiman dari orang lain.
Masyarakat sering kali memandang orang yang berbeda sebagai aneh atau bahkan salah. Namun, inilah yang membuat hidup lebih menarik yaitu proses perjalanan itu sendiri.Â
Menjadi berbeda adalah hak setiap orang. Setiap individu memiliki jalan hidup yang unik, dan kita tidak perlu takut untuk mengungkapkan siapa kita sebenarnya.Â
Dunia ini penuh dengan berbagai warna, kepribadian, dan cara hidup yang tak terhitung jumlahnya. Mengapa harus takut untuk menjadi diri sendiri? Mengapa harus memaksakan diri untuk mengikuti norma yang belum tentu sesuai dengan siapa kita?
Dengan menghargai perbedaan, seseorang tidak hanya memberi ruang bagi kreativitas dan inovasi, tetapi juga membuka peluang untuk pemahaman yang lebih dalam tentang sesama.
Menjadi unik bukan berarti menjadi aneh, itu berarti merayakan apa yang membuat kita berbeda dan menghargai keragaman dalam hidup.
Perlu diingat juga, Perbedaan membawa warna dalam hidup, namun kadang warna itu datang dengan kesulitan dan pengorbanan.
Membebaskan Diri
Pada akhirnya, menjadi normal itu terlalu membosankan. Hidup terlalu singkat untuk dihabiskan dalam rutinitas yang tidak memuaskan atau untuk mengikuti norma yang tidak sesuai dengan siapa kita.
Berani untuk merayakan perbedaan itu dan hidup dengan cara yang benar-benar diinginkan. Normal adalah sebuah ilusi. Apa yang dianggap normal oleh satu orang, bisa jadi sangat asing bagi orang lain.
Kebebasan bukan tentang menghindari aturan, tapi tentang menciptakan aturan kita sendiri. Membebaskan diri bukan berarti lari dari kenyataan, tapi menerima diri sendiri tanpa syarat.
Kesimpulan
Menjadi normal memang memberi kenyamanan, tetapi sering kali juga menciptakan keterbatasan yang membelenggu potensi kita. Hidup yang terlalu terstruktur membatasi kreativitas, sementara menjadi terlalu berbeda pun memunculkan tantangan dan kritik.
Yang terpenting adalah menemukan keseimbangan antara keberanian untuk menantang norma dan kemampuan untuk menerima tantangan tersebut dengan hati yang terbuka.
Jika kita selalu mengikuti arus, maka kita akan kehilangan kesempatan untuk menciptakan gelombang sendiri. Membebaskan diri bukan berarti lari dari dunia, tapi merangkul diri sendiri dengan penuh keberanian.
Menjadi normal adalah pilihan yang aman, tetapi hidup yang sesungguhnya dimulai ketika manusia berani keluar dari bayang-bayang kepatuhan dan merangkul ketidakpastian. Kebebasan tidak ditemukan dalam keseragaman. See you Amigos.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI