Dampak negatif ini mungkin bersifat subjektif, tetapi bisa dijadikan pertimbangan juga.
1. Menciptakan Ekspektasi yang Tidak Realistis
Salah satu masalah terbesar dari teori relationship adalah bagaimana mereka menciptakan ekspektasi yang tidak realistis. Sebagai contoh, video yang memperlihatkan pasangan yang selalu memberikan hadiah mewah atau melakukan gestur romantis spektakuler sering kali membuat penonton merasa bahwa itu adalah standar normal dalam hubungan.
Ketahuilah bahwa setiap pasangan tidak bisa selalu memenuhi fantasi romantis yang ditampilkan di media sosial.
2. Membandingkan Hubungan Sendiri dengan Orang Lain
Media sosial memfasilitasi budaya perbandingan yang tidak sehat. Ketika seseorang terus-menerus melihat postingan pasangan lain yang tampaknya sempurna, mereka mulai meragukan kualitas hubungan mereka sendiri.
3. Menormalisasi Perilaku Toxic
Ironisnya, teori relationship juga sering kali menormalisasi perilaku yang sebenarnya beracun. Misalnya, video yang menyarankan "tes kesetiaan" kepada pasangan atau narasi yang memuja perilaku terlalu posesif sebagai tanda cinta.
Bukanka hubungan yang sehat didasarkan pada rasa saling percaya, bukan manipulasi atau kontrol berlebihan.
Salah satu tanda hubungan yang sehat adalah adanya kepercayaan dan penghargaan terhadap privasi pasangan. Ketika media sosial mempromosikan sebaliknya, hal ini bisa menjadi akar masalah dalam banyak hubungan.
4. Tekanan untuk Mengikuti Tren
Di era digital, tren relationship seperti couple challenge atau matching outfits sering kali menjadi ajang pembuktian cinta. Pasangan yang tidak ikut serta dalam tren ini mungkin merasa kurang romantis atau tidak cukup membuktikan cinta mereka.Â
Tekanan semacam ini tidak hanya menguras energi, tetapi juga mengalihkan fokus dari hal-hal yang benar-benar penting dalam hubungan.
5. Cemburu dan Kecurigaan Berlebihan
Narasi di media sosial yang sering kali membesar-besarkan pentingnya "bukti cinta" dapat mendorong seseorang untuk menjadi terlalu curiga atau posesif.
Media sosial juga memicu kecemburuan dan kecurigaan yang tidak perlu. Ketika seseorang melihat pasangan mereka menyukai atau mengomentari postingan orang lain, hal itu bisa memicu prasangka negatif.