Mohon tunggu...
Nova Rio Redondo
Nova Rio Redondo Mohon Tunggu... Mahasiswa - #Nomine Best Student Kompasiana Award 2022

Mahasiswa Teknologi Informasi UIN Walisongo Semarang. Personal Blog: novariout.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas Ganti Pelatih, Apakah Era Baru atau Drama Lama?

7 Januari 2025   22:19 Diperbarui: 7 Januari 2025   22:19 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shin Tae-yong (Pelatih Timnas) | tvonenews.com

Berita pergantian pelatih timnas sepakbola Indonesia sudah didengar berbagai media. Setiap kali kursi kpelatihan berganti, harapan dan ekspektasi baru muncul, tetapi tak jarang disertai dengan keraguan dan skeptisisme.

Apakah kali ini benar-benar menjadi era baru bagi sepak bola Indonesia, atau justru kita hanya mengulang siklus drama yang sama?

Pergantian pelatih memang hal biasa dalam sepak bola, tapi timnas Indonesia kerap mengganti pelatih, baik lokal maupun asing dengan jarak yang tidak terlalu lama. Termasuk juga pelatih Shin Tae-yong.

Pergantian ini sering kali dipicu oleh hasil yang tidak memuaskan di turnamen besar, tekanan dari federasi, atau ketidakcocokan filosofi antara pelatih dan pemain. Tidak jarang pula, faktor eksternal seperti tekanan publik dan media turut memengaruhi keputusan tersebut.

Terdapat sebuah pertanyaan: apakah masalah utama Timnas terletak pada pelatih, atau ada persoalan yang lebih mendalam? Sepak bola adalah olahraga kolektif yang melibatkan banyak aspek, mulai dari manajemen, fasilitas, hingga kualitas pemain.

Pelatih baru sering kali menjadi simbol harapan bagi para pendukung sepak bola nasional. Publik berharap ia dapat membawa inovasi, disiplin, dan strategi yang lebih efektif untuk menghadapi lawan di level internasional. Namun, harapan ini perlu diiringi dengan kesabaran. Transformasi tidak terjadi dalam semalam.

Ekspektasi Publik

Di era media sosial, ekspektasi publik terhadap Timnas semakin tinggi. Kritik dan tekanan datang dari berbagai arah, termasuk para pendukung Gen Z yang vokal di platform digital.

Pelatih baru harus mampu menangani tekanan ini sambil tetap fokus pada tujuan jangka panjang. Begitu juga dengan PSSI selaku manajemen timnas sepak bola Indonesia.

Sepak bola Indonesia telah menunjukkan beberapa kemajuan dalam beberapa tahun terakhir. Misalnya, performa apik Timnas U-20 dan U-23 di berbagai turnamen internasional menjadi sinyal positif bahwa generasi pemain muda memiliki potensi besar.

Jika pelatih baru mampu memanfaatkan talenta muda ini dengan baik, masa depan Timnas bisa lebih cerah. Namun, optimisme ini harus diiringi dengan realisme.

Terima Kasih Shin Tae-yong | jateng.jpnn.com
Terima Kasih Shin Tae-yong | jateng.jpnn.com

Memutus Drama Lama Pergantian Pelatih

Pecinta timnas pasti tahu tentang drama lama ini. Penggemar seati timnas termasuk saya pasti menyimpan kekhawatiran bahwa pergantian pelatih ini hanya akan menjadi "drama lama" yang terus berulang.

Salah satu masalah klasik sepak bola Indonesia adalah intervensi pihak-pihak yang tidak berkepentingan dalam keputusan teknis. Pelatih harus diberi kebebasan penuh untuk menjalankan tugasnya tanpa tekanan yang tidak perlu.

Ketidaksabaran federasi dan publik terkadang banyak pelatih dipecat sebelum mereka memiliki kesempatan untuk membuktikan diri. Sikap ini harus diubah jika kita ingin melihat perubahan nyata dalam sepak bola Indonesia.

Pendukung timnas pastinya menuntut transparansi dan hasil nyata. Mereka ingin melihat Timnas bermain dengan semangat juang tinggi dan strategi yang jelas. Jika pelatih baru bisa memahami dan memanfaatkan antusiasme ini, dukungan dari masyarakat luas bisa menjadi kekuatan besar bagi Timnas.

Harapan vs Realita

Pergantian pelatih selalu membawa harapan baru, tetapi juga risiko mengulang drama lama. Kunci keberhasilan terletak pada kolaborasi antara pelatih, pemain, federasi, dan pendukung.

Era baru atau drama lama? Hanya waktu yang bisa menjawab. Yang pasti, harapan tetap ada selama kita mau belajar dari kesalahan dan memberikan dukungan penuh kepada mereka yang bekerja keras untuk kejayaan Timnas Indonesia.

Harapan tidak boleh mati, karena di setiap pergantian selalu ada peluang untuk melangkah lebih baik. Kejayaan timnas bukan hanya tugas pelatih, tapi tanggung jawab bersama dari seluruh elemen sepak bola Indonesia.

Jika menurut PSSI itu keputusan terbaik, maka mari dukung pelatih baru dengan optimisme, bukan dengan ekspektasi yang membebani. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun