"Kita tidak berbeda satu sama lain, kita bertindak berdasarkan perinsip keadilan kita masing-masing. Kau berjuang dengan perinsipmu, aku berjuang untuk perinsipku. Kalau kau tidak merasakannya sendiri, maka kau tidak akan tahu dan mengerti bagaimana rasanya.Walaupun kau bisa memahami tapi bukan berarti kau setuju." (Pain)
Pahlawan membuat kita memiliki harapan sedangkan penjahat membuat kita melihat sisi sebenarnya dari dunia dan sifat manusia. terkadang pahlawan dan penjahat sama-sama tersakiti, tapi pahlawan ingin orang lain tidak merasakannya, sedangkan penjahat ingin orang lain juga merasakannya.
Semua manusia pasti sudah memahami bagaimana mengerikannya peperangan, tetapi bukan berarti lawan akan setuju untuk berdamai. Mereka mempunyai kesadaran yang sama tapi memiliki perinsip yang berbeda.
Bahkan menurut Nagato, penderitaan yang sama sekalipun belum tentu mimiliki sikap yang sama dalam menemukan keadilan. Karena kita adalah manusia.
Dalam dunia nyata, kita juga bisa belajar dari villain. Terkadang, orang yang melakukan tindakan kejahatan atau kesalahan besar punya latar belakang yang kompleks dan penuh dengan rasa sakit.
Meskipun tidak berarti tindakan mereka bisa diampuni dengan mudah, pemahaman terhadap latar belakang dan motif mereka bisa membantu kita untuk lebih bijaksana dalam menanggapi dan merespons tindakan mereka.
Bahkan Dr. Otto Octavius (villain Spiderman) meninggal dalam keadaan baik "Rasa sakitku adalah beban yang terus kutanggung, seperti lengan-logam yang menopangku. Aku merindukan kehidupan yang dulu, tanpa kesedihan dan kekecewaan".
Dalam kegelapan rasa sakit, terdapat cahaya harapan yang selalu menyala. Rasa sakit adalah bagian dari perjalanan hidup. Tanpa melaluinya, kita tidak akan pernah mengerti arti sejati dari keadilan.
Sebagai manusia pasti tidak lepas dengan rasa sakit, rasa sakit memang menjadi sebuah pembelajaran yang sangat luar biasa, tapi bukan berarti kita dapat dengan bebas menyakiti seseorang.
Ada kekuatan luar biasa dalam kesedihan dan pengkhianatan. Itulah yang membuat seseorang bisa berubah menjadi monster yang menakutkan, tugas kita adalah mengendalikan moster itu dengan sebaik mungkin.
Saat saya mencoba memahami villain terkadang rasa benci saya sedikit berkurang. Apakah kalian juga begitu?