menulis maka aku tenang, namun bukan berarti ketika saya tidak menulis saya tidak tenang. Walaupun terkadang saya juga pernah menulis tulisan dengan tidak tenang, tapi kemungkinan itu sangat kecil.
AkuBukan berarti juga ketika saya tenang saya selalu menulis setiap saat. Walaupun sekarang ini semakin sulit mencari ketenangan, tapi ketenangan itu masih ada. Ketenangan hanya dapat dirasakan oleh diri sendiri dan orang yang merasakannya.
Pernah dengar kalimat "Menulislah, maka ketenangan akan datang"?
Kata-kata tersebut bukan sekadar rangkaian huruf yang dipadu menjadi kalimat, melainkan jendela menuju dunia batin yang penuh dengan makna dan pemahaman.
Terkadang saya menulis tentang banyak hal, bisa tentang kehidupan, tentang impian dan harapan, atau mungkin hanya sebuah kritik dan keresahan. Saya mencoba menggambarkan dunia ini dengan kata-kata, meski diri ini tahu bahwa kata-kataku hanya secercah bayangan dari keindahan yang sebenarnya.
Meskipun Tulisan-tulisan ku ini bukanlah karya besar yang akan diingat oleh banyak orang. Namun, setiap kali seseorang membaca tulisanku dan menyentuh hatinya, itu sudah lebih dari cukup bagiku.
Saya percaya bahwa setiap orang memiliki cerita yang berharga, dan dengan berbagi melalui tulisan, cerita itu bisa mengubah pandangan dunia. Saat menceritakan cerita seseorang saya akan lebih berhati-hati.
Mungkin, bagi sebagian orang, menulis adalah sekadar kegiatan mencurahkan pikiran. Namun, bagiku, menulis adalah cara untuk merenung, untuk menggali lebih dalam tentang diri sendiri.Untuk merenung maka saya harus menulis dengan tenang.
Menulis memungkinkan kita untuk mengekspresikan apa yang kita rasakan dan pikirkan tanpa batasan. Ini adalah momen di mana kita dapat melupakan segala sesuatu di sekitar kita dan fokus sepenuhnya pada kata-kata yang keluar dari pikiran kita.
Terkadang menulis bagi saya adalah cara mencari ketenangan di tengah kekacauan pikiran tapi di lain sisi, saya lebih nyaman ketika menulis dalam keadaan yang tenang. Tenang dari luar dan dalam.
Menulis adalah suara bisu yang berteriak dari dalam, jadi kita harus tenang saat ingin menyampaikannya. Menulis merupakan sebuah cara untuk mengabadikan perasaan, membuatnya abadi meski waktu berlalu.
Tidak apa-apa menjadi sedikit puitis seperti pujangga saat sedang menulis, meskipun terkadang bertentangan dengan kepribadian kita yang pendiam atau terlalu frontal.
Sedikit tips; memutar musik dengan melodi dan suaa yang pelan dapat menambah ketenangan. Jika lebih tenang tanpa musik tidak ada salahnya.
Mungkin sebelum bisa menulis dengan tenang, membiasakan senang menulis akan lebih bagus. Jika merasa lelah istirahatlah.
Akhir kata. Menulis adalah jalan menuju ketenangan, tempat di mana pikiran bisa beristirahat dan hati bisa bersantai. Kalimat ini tidaklah mutlak, tapi tidak ada salahnya memahaminya.
Saat saya menulis ini saya dalam keadaan tenang, tidak sedih, sedikit senang, dan fokus. Semoga selalu diberi keberuntungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H