Mohon tunggu...
Nova Rio Redondo
Nova Rio Redondo Mohon Tunggu... Mahasiswa - #Nomine Best Student Kompasiana Award 2022

Mahasiswa Teknologi Informasi UIN Walisongo Semarang. Personal Blog: novariout.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

MBTI dan Keterbatasannya dalam Menggambarkan Karakter Manusia

29 Februari 2024   23:26 Diperbarui: 29 Februari 2024   23:41 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Type MBTI | mouth.com

Manusia tidak dapat sepenuhnya digambarkan dalam 16 tipe yang berbeda, karena setiap individu memiliki kombinasi karakteristik dan preferensi yang unik.

Hal ini dapat menyebabkan kesan yang keliru bahwa setiap orang harus cocok ke dalam salah satu dari 16 tipe tersebut, padahal kenyataannya kepribadian seseorang dapat bervariasi dalam berbagai konteks dan waktu.

MBTI Tidak Memiliki Dasar Ilmiah yang Kuat

Meskipun digunakan secara luas, terdapat beberapa kelemahan dalam metodologi dan validitas ilmiah MBTI yang memunculkan keraguan tentang keakuratannya sebagai alat pengukuran kepribadian yang valid.

Beberapa studi menunjukkan bahwa hasil MBTI tidak stabil dari waktu ke waktu, yang berarti seseorang dapat mendapatkan tipe kepribadian yang berbeda saat mengambil tes pada waktu yang berbeda.

Ketidakstabilan Hasil yang Diberikan

Ketidakstabilan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, perbedaan dalam kondisi fisik dan emosional seseorang saat mengambil tes dapat memengaruhi hasilnya. 

Selain itu, kebingungan atau ketidakpastian dalam menjawab pertanyaan yang diajukan juga dapat menyebabkan variasi dalam hasil tes. 

Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan MBTI perlu disertai dengan pemahaman tentang keterbatasan tes ini, dan hasilnya sebaiknya digunakan sebagai alat untuk memicu refleksi diri daripada sebagai ukuran yang mutlak tentang kepribadian seseorang.

MBTI Hanya Membandingkan Dua Hal yang Bertolak Belakang

Dimensi ekstrovert-introvert dipandang sebagai dua kutub yang berlawanan, padahal sebenarnya banyak orang berada di antara kedua kutub tersebut. 

Hal ini menyiratkan bahwa MBTI tidak dapat menggambarkan nuansa atau kompleksitas dalam kepribadian seseorang.

MBTI membagi orang menjadi dua kelompok berbeda: mereka yang cenderung berpikir secara intuitif dan abstrak, serta mereka yang lebih cenderung berpikir secara konkret dan berdasarkan pengalaman sensorik mereka. 

Namun, dalam realitasnya, banyak orang yang memiliki kemampuan untuk menggunakan kedua jenis pemikiran ini, tergantung pada situasi dan konteksnya. 

Simpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun