Mohon tunggu...
Nova Rio Redondo
Nova Rio Redondo Mohon Tunggu... Mahasiswa - #Nomine Best Student Kompasiana Award 2022

Mahasiswa Teknologi Informasi UIN Walisongo Semarang. Personal Blog: novariout.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kerja Keras Tidak Selalu Mengalahkan Bakat

15 Oktober 2023   01:17 Diperbarui: 15 Oktober 2023   13:41 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bakat (talent) dan Kerja Keras (hard work) | sehgalnotes.com

Kerja keraslah maka kesuksesan akan menghampiri, begitulah kata yang sering terdengar bukan? Tapi apakah benar kesuksesan menghampiri dengan cepat dan terjadi begitu saja?

Sebuah kesuksesan juga tidak begitu saja datang ke rumah seseorang sambil mengetuk pintu dan berkata, "Halo, saya di sini!" Sebaliknya, orang tersebut harus bekerja keras seperti sedang memancing.

Melempar kail dan umpan dalam memancing menurut saya bisa disebut kerja keras, lalu kemudian duduk dan menunggu. 

Tentu saja, dalam contoh ini, kesuksesan yang dimaksud adalah ikan cerdas, jadi kadang-kadang pemancing harus sabar dan terus melempar umpan dengan kerja keras, tapi pada akhirnya, Anda akan mendapatkan gigitan dan menangkap kesuksesan!

Kali ini saya akan membahas, apakah kerja keras dapat mengalahkan bakat alami atau mengapa kerja keras tidak selalu bisa mengalahkan bakat?

Menurut saya, pada dasarnya semua orang memiliki bakat atau keunikan mereka sendiri. Keunikan seseorang bisa muncul dalam berbagai bentuk, dan tidak selalu terkait dengan bakat khusus dalam seni, musik, atau bidang lainnya.

Terkadang ada seseorang yang memiliki bakat secara mencolok dan ada  juga yang terlihat kurang mencolok bahkan malah menyembunyikan bakat tersebut, mungkin ada juga orang yang merasa tidak mempunyai bakat.

Lalu bagaimana jika bakat dan kerja keras saling diadu, kira-kira apakah orang yang kerja keras dapat mengimbangi atau bahkan dapat mengalahkan orang yang terlahir dengan bakat. Jawaban saya adalah, Ya bisa, tapi tidak semudah itu.

Bakat (talent) dan Kerja Keras (hard work) | sehgalnotes.com
Bakat (talent) dan Kerja Keras (hard work) | sehgalnotes.com

Jika diumpamakan adalah, bayangkan jika kita sedang bermain kartu poker. Bakat adalah seperti mendapatkan kartu awal yang bagus, seperti tiga kartu as atau mendapat kartu yang sama secara berurutan. Itu memang hebat, tetapi itu hanya awalnya.

Sekarang, mari kita bicarakan tentang kerja keras. Ini seperti tahu cara bermain, mempelajari strategi, dan berusaha keras untuk mengolah kartu yang sedang dimiliki.

Jadi, ketika seorang pemain memiliki bakat seperti tiga kartu as, itu seperti mendapat keberuntungan awal. Tapi jika orang tersebut tidak tahu bagaimana bermain dengan baik, kartu tersebut tidak akan banyak berguna. 

Di sisi lain, jika Anda memiliki tangan awal yang buruk, Anda masih bisa menang dengan kerja keras, pengetahuan, dan usaha ekstra. Ingatlah, dalam hidup, meskipun mungkin tidak selalu mendapatkan kartu awal yang bagus (bakat), Anda masih bisa menjadi pemain ulung dengan kerja keras dan pengetahuan.

Jadi, jangan terlalu khawatir jika kartu awal yang dimiliki terlihat kurang spektakuler, karena kadang-kadang, kartu buruk bisa menjadi kunci untuk mengalahkan para pemain berbakat.

Tapi sayangnya kerja keras tidak selalu bisa mengalahkan bakat, karena kebanyakan orang yang berbakat pun dirinya masih berlatih dengan keras. Ada juga faktor lain yang mempengaruhi contohnya seperti keberuntungan.

Berikut terdapat beberapa argumen yang mendukung pandangan bahwa bakat bisa menang dari kerja keras:

Keunggulan alami: Bakat alami, seperti kemampuan musik yang istimewa atau kecerdasan alami dalam matematika, dapat memberikan seseorang keunggulan yang nyata dalam bidang tersebut. Ini bisa membuat proses belajar dan mencapai keberhasilan menjadi lebih mudah.  

Orang yang berbakat mungkin dapat mencapai potensi puncak dalam bidang tertentu lebih cepat dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki bakat dalam bidang yang sama.

Faktor berikutnya adalah bakat alami seringkali dapat menghasilkan kemampuan belajar dan beradaptasi yang lebih cepat dalam suatu bidang. 

Dalam suatu perlombaan internasional, biasanya pada saat itulah kita dapat melihat gabungan antara bakat dan kerja keras seseorang. Bakat jika digabungkan dengan kerja keras akan lebih sulit untuk dikalahkan apalagi jika ditambah dengan doa.

Apalagi jika orang tersebut mempunyai determinasi yang kuat dan memiliki dukungan sosial yang sangat baik dan kuat. Orang tersebut pastinya akan sangat terkenal.

Walaupun persaingan antara bakat dan kerja keras adalah topik yang kompleks dan dapat bervariasi tergantung pada konteks dan bidangnya. Dalam banyak kasus, kombinasi antara bakat alami dan kerja keras seringkali menjadi resep terbaik untuk mencapai kesuksesan.

Kerja keras mungkin tidak selalu mengalahkan bakat, tetapi kerja keras bersama dengan bakat adalah kombinasi yang tak terkalahkan. 

Sesungguhnya, bakat tanpa usaha keras adalah seperti peluang yang terlewatkan. Kerja keras adalah apa yang memungkinkan bakat untuk bersinar. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun