Mohon tunggu...
Nova Rio Redondo
Nova Rio Redondo Mohon Tunggu... Mahasiswa - #Nomine Best Student Kompasiana Award 2022

Mahasiswa Teknologi Informasi UIN Walisongo Semarang. Personal Blog: novariout.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengapa Logika dan Perasaan Sama Pentingnya

24 Agustus 2023   22:35 Diperbarui: 28 Agustus 2023   00:36 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi logika (Sumber: Freepik via bobo.grid.id)

Susah sekali bagi saya memposisikan kedua hal tersebut dalam mengambil keputusan. Walaupun saya lebih sering mengambil keputusan dengan menggunakan logika, tapi tetap saja perasaan selalu mengikuti dan membayangi terhadap kepetusun tersebut.

Walaupun terkadang keputusan telah dibuat menimbang kedua hal tersebut, selalu ada saja yang mebuat logika dan perasaan tidak berimbang, entah itu sesuatu yang kecil maupun yang besar.

Dalam perjalanan eksplorasi manusia terhadap hakikat pikiran dan emosi, perdebatan tentang apakah logika lebih bernilai daripada perasaan, atau sebaliknya, telah memicu diskusi panjang di kalangan para ahli pemikiran bahkan manusia biasa.

Meskipun sering kali dianggap sebagai pasangan yang bertentangan, penting untuk memahami bahwa kedua aspek ini memiliki kontribusi yang tak ternilai dalam membentuk pandangan seseorang tentang realitas dan diri kita sendiri.

Pandangan masyarakat umum kebanyakan sering memisahkan logika dan perasaan ke dalam kategori yang terpisah dan saling bertentangan. Namun, dalam era pemikiran kontemporer, pandangan ini mulai mengalami pergeseran. 

Ilustrasi: Gambaran seseorang yang dominan menggunakan logika dan perasaan | rwjbh.org
Ilustrasi: Gambaran seseorang yang dominan menggunakan logika dan perasaan | rwjbh.org

Bukannya saling bertentangan, sekarang banyak seseorang menyadari bahwa logika dan perasaan tidak selalu berada pada kutub yang berlawanan, tetapi justru dapat berinteraksi dan melengkapi satu sama lain.

Korelasi dalam Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan yang efektif memerlukan kolaborasi antara kedua aspek ini. Logika membantu menguraikan informasi dan data dengan objektif, mengidentifikasi implikasi dan hasil dari setiap pilihan. Namun, perasaan juga memiliki tempatnya dalam proses ini.

Emosi memberikan wawasan tentang preferensi, nilai-nilai, dan dampak emosional dari setiap pilihan yang dipertimbangkan. Jika logika memberikan panduan objektif, maka perasaan memberikan berdasarkan dimensi subjektif.

Manusia tidak hanya berfungsi sebagai mesin pemikir rasional, tetapi juga makhluk yang merasakan, mencintai, dan berharap. Mengabaikan perasaan akan mengakibatkan ketidaklengkapan dalam pemahaman kita tentang tindakan manusia.

Contohnya, dalam pengambilan keputusan yang berdampak besar, seperti keputusan etis atau moral, perasaan memiliki andil dalam membentuk nilai-nilai diri kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun