Mohon tunggu...
Nova Rio Redondo
Nova Rio Redondo Mohon Tunggu... Mahasiswa - #Nomine Best Student Kompasiana Award 2022

Mahasiswa Teknologi Informasi UIN Walisongo Semarang. Personal Blog: novariout.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Reframing, Proses Mengubah Pola Pikir Menjadi Lebih Positif

11 Juni 2023   14:34 Diperbarui: 11 Juni 2023   14:47 2412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Reframing atau jika dibahasa Indonesiakan adalah membingkai ulang, tapi kali ini kita tidak akan berbicara tentang membingkai ulang sebuah foto atau membingkai suatu benda mati lainnya.

Reframing adalah keajaiban yang tersembunyi di balik sudut pikiran manusia. Reframing adalah proses mengubah cara kita memandang atau memahami suatu situasi atau peristiwa menjadi lebih positif.

Proses ajaib ini dapat mengubah pola pikir kita menjadi cahaya yang menyinari kegelapan dalam hati. Ketika kita dihadapkan pada situasi yang sulit atau kegagalan, reframing mengajak kita untuk melihat dengan mata yang baru dan hati yang terbuka. 

Reframing adalah seni yang memungkinkan kita melihat peluang di tengah kesulitan, mengubah kegagalan menjadi batu loncatan untuk sukses, dan menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana.

Reframing bukanlah sekadar perubahan pola pikir, tetapi perjalanan batin yang membebaskan kita dari belenggu pikiran negatif dan membawa kita ke tempat yang penuh kasih dan makna. 

Contoh reframing dalam mengubah pemikiran negatif menjadi lebih positif sering  dijumpai saat seseorang sedang dalam keadaan kecewa, menyesal, sedih, dan emosi negatif lainnya.

Ketika terdapat seorang yang tidak lulus dalam mata kuliah misalnya, dalam hati orang tersebut pasti mengatakan "Kenapa saya gagal dalam mata kuliah ini. Apakah saya tidak cerdas?. Apa lebih baik besok menyontek saja ya?"

Dari pada berpikiran seperti itu, lebih baik ubah saja pemikiran tersebut menjadi lebih postif dan menimbulkan emosi positif.

Contohnya: "Meskipun saya tidak mencapai hasil yang diharapkan, ini adalah kesempatan untuk belajar dari kesalahan. Saya akan menggunakan pengalaman ini untuk memperbaiki strategi belajar saya dan mencapai kesuksesan di masa depan."

Contoh lain dalam dunia pertemanan "Saya iri dengan kesuksesan teman saya. Saya merasa tidak berharga." leih baik berpikir "Kesuksesan teman saya adalah inspirasi bagi saya. Saya dapat menggunakan perasaan cemburu ini sebagai motivasi untuk meraih tujuan saya sendiri."

Dalam situasi-situasi pertemanan ini, reframing membantu kita melihat peluang dan potensi pertemanan yang lebih dalam dan bermakna. Dengan mengubah perspektif negatif menjadi konstruktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun