Mohon tunggu...
Nova Rio Redondo
Nova Rio Redondo Mohon Tunggu... Mahasiswa - #Nomine Best Student Kompasiana Award 2022

Mahasiswa Teknologi Informasi UIN Walisongo Semarang. Personal Blog: novariout.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengurai Perbedaan Kemampuan Empati dan Telepati

30 Mei 2023   06:34 Diperbarui: 30 Mei 2023   07:58 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Goleman, ada tiga komponen utama dalam empati. Berikut ketiganya:

  • Pertama, ada empati kognitif, yang melibatkan kemampuan untuk memahami dan mengenali perasaan orang lain. Hal Ini melibatkan kemampuan untuk membaca ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan tanda-tanda nonverbal lainnya.
  • Kedua, terdapat empati emosional, yang melibatkan kemampuan untuk merasakan emosi orang lain. Dalam hal ini, individu dapat menangkap dan merespons perasaan orang lain secara langsung.
  • Ketiga, Goleman juga mengakui empati responsif, yang melibatkan kecenderungan untuk merespons dengan empati terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain. mencakup kemampuan untuk menunjukkan perhatian, simpati, dan kepedulian dalam berinteraksi.

 Goleman juga menekankan pentingnya latihan dan pengembangan empati.

Dean Radin | originsofconsciousness.com
Dean Radin | originsofconsciousness.com

Sedangkan untuk kemampuan telepati, terdapat ilmuwan yang bernama Dean Radin. Dean Radin adalah seorang ilmuwan dan peneliti yang tertarik pada bidang parapsikologi dan fisika kuantum. Salah satu area penelitiannya melibatkan eksplorasi fenomena telepati.

Penelitiannya mencakup eksperimen laboratorium yang dirancang untuk menguji kemampuan telepati pada berbagai situasi dan skenario. Radin juga melakukan penelitian tentang pengaruh meditasi dalam meningkatkan kemampuan telepati. 

Salah satu contoh penelitian yang dilakukan oleh Radin adalah eksperimen pengaruh pikiran pada keputusan koin. Dalam eksperimen ini, partisipan diminta untuk memprediksi hasil pelemparan koin dengan menggunakan kemampuan telepati. 

Hasil penelitian menunjukkan ada indikasi bahwa partisipan memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi daripada prediksi acak yang diharapkan. Namun hasilnya masih belum terlalu kuat.

Sebagai Informasi, bahwa mayoritas komunitas ilmiah masih skeptis dan tidak ada bukti ilmiah yang kuat yang mendukung keberadaan atau mekanisme telepati. Oleh karena itu, penelitian yang menghubungkan secara langsung antara empati dan telepati masih terbatas dan lebih banyak berfokus pada pemahaman dan eksplorasi empati.

Meskipun keduanya melibatkan kemampuan untuk merasakan dan memahami orang lain, perbedaan utama terletak pada mekanisme dan jenis komunikasi yang terlibat. Telepati melibatkan komunikasi langsung melalui transfer pikiran, sedangkan empati melibatkan pengamatan, pemahaman, dan resonansi emosional terhadap perasaan orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun