"Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka semakin berat pula ujiannya. Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa." Â (HR. At-Turmudzi no. 2322 dan Ibnu Majah no. 4013)
Bisa dibilang cobaan merupakan barometer tingkat keimanan sesorang, selain itu cobaan merupakan penggugur dosa yang telah dilakukan oleh seseorang.
Jadi saat sesorang bertambah keimananya setelah bulan Ramadan maka akan ada rintangan yang bertujuan untuk menguji keimanan orang tersebut. Mungkin bisa dengan kesibukan yang dapat melupakan kewajiban beribadah atau hal yang tak terduga lainnya.
Karena kita semua bukan Nabi yang setelah mendapatkan cobaan keimanannya akan bertambah, maka bisa dibilang hal yang wajar jika keimanan seseorang bisa menurun setelah datangnya Ramadan atau setelah datangnya sebuah cobaan.Â
Tapi jangan salah, banyak juga orang yang mampu mempertahankan konsistensinya dalam beribadah setelah bulan Ramadan.
Ibadah yang baik adalah ibadah yang dilakukan secara konsisten. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, ibadah yang baik adalah ibadah yang dilakukan dengan konsisten, kendati tidak terlalu besar bentuknya.
"Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling konsisten meskipun sedikit." (HR Bukhari)
Semoga saja kita semua setelah Ramadan ini selesai dapat terus menjaga keimanan dan melakukan ibadah dengan konsisten serta dengan rasa ikhlas. Keimanan itu mahal harganya ges.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H