Entah kejadian terburuk itu nantinya terjadi atau tidak, setidaknya kita telah menyusun Langkah untuk mengatasinya. Bayangkan jika kita tidak pernah brpikiran bahwa hal buruk tidak akan terjadi, maka sekalinya hal buruk itu datang kita sendiri yang akan kesusahan.
Jika kita sudah memikirkan hal yang buruk dipikiran kita, dan secara kebetulan hal itu terjadi, pastinya kita bisa sedikit tenang atau setidaknya tidak sesedih Ketika kita tidak pernah membayangkan hal terburuk terjadi.
Cinta akan Takdir (Amor Fati)
Setiap sesuatu didunia ini pasti sudah memiliki takdir. Amor Fati sangat bagus untuk dijadikan latihan. Amor Fati mengajarkan untuk tetap menghadapi masalah dan tidak untuk dihindari, seberapa sulitpun rintangan kita harus menghadapinya.
Masalah yang dihadapi tentunya juga dengan segala perhitungan dan rasa ikhlas.
Mempraktekan Kesederhanaan (Practice Misfortune)
Rasa nyaman adalah perbudakaan yang terburuk, karena kita akan takut sesuatu akan mengambil rasa nyaman kita sehigga kita merasa tidak nyaman.
Practice misfortune bisa dibilang hampir sama dengan premeditatio malorum, tetapi bedanya practice misfortune adalah kita melakukannya secara langsung. Hal ini juga bertujuan agar diri kita merasa familiar akan hal buruk yang terjadi.
Hal ini pernah dipraktikan oleh Kaisar Roma bernama Nero yang disarankan oleh Seneca (Penasihat Nero). Nero menyarankan agar meggunakan beberapa hari dalam sebulan untuk mempraktekan sedikit kemalangan. Seperti makan dengan sedikit makanan, tidak tidur ditempat tidur, hingga menggunakan pakaian yang buruk.
Itulah empat cara yang sudah saya rangkum agar kita menjadi seorang yang stoik.
Stoicism masih terus berkembang hingga saat ini, karena memiliki sifat yang praktis dan sangat relevan dengan permasalahan yang ada hingga saat ini, termasuk dalam mengatur kesehatan mental.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H