Mohon tunggu...
Nova Rio Redondo
Nova Rio Redondo Mohon Tunggu... Mahasiswa - #Nomine Best Student Kompasiana Award 2022

Mahasiswa Teknologi Informasi UIN Walisongo Semarang. Personal Blog: novariout.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jika Mahasiswa Sempat dan Sanggup Ikut Demo, Kenapa Tidak?

16 Oktober 2022   13:16 Diperbarui: 16 Oktober 2022   13:19 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia!

Begitulah salah satu kalimat yang sering terucap saat para mahasiswa sedang berdemonstrasi. Saat kita berbicara tentang demo pasti di pikiran kita tidak jauh dari mahasiswa, karena demo dan mahasiswa merupakan suatu yang sangat erat dan sulit dipisahkan. Demonstrasi atau demo dalam KBBI memiliki arti pernyataan protes yang dikemukakan secara massal.

Jika ada sebuah pertanyaan "Apakah mahasiswa harus ikut demo?" Maka saya akan menjawab seperti judul di atas "Jika mahasiswa sempat dan sanggup ikut demo, kenapa tidak?" Sempat dalam artian seorang mahasiswa memiliki waktu luang dan sanggup dalam artian bersedia. Jadi jika kewajiban mahasiswa telah dikerjakan kemudian mahasiswa memiliki waktu luang dan bersedia ikut demo ya sudah tidak apa-apa.

Kenapa saya menjawab seperti itu? karena menurut saya demo mahasiswa tidak dilarang dan malah dijamin dalam pasal 28 UUD 1945, tapi selama demo itu masih dalam aturan ya. Seperti mematuhi aturan perundang-undangan, dan tidak melanggar suatu norma, agama, adat, dan lain-lain. Pada UUD 1945 Pasal 28E ayat 3 tertulis "Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat."

Demo jika dilakukan dengan baik dan sesuai prosedur maka demo itu akan menjadi demo yang aman (tidak ricuh) bahkan juga bisa memberi keuntungan bagi masyarakat sekitar yang tidak ikut berdemo seperti para pedagang yang dagangannya laris terbeli, para reporter tidak terlalu was-was dan dapat mengumpulkan informasi penting untuk diberitakan.

Menurut pengalaman saya saat pertama kali ikut turun kejalan, saya merasa gugup, takut, semangat, senang, dan perasaan campur aduk lainnya. 

Saya merasa takut dikarenakan demo yang ditayangkan di televisi selalu berakhir ricuh kadang juga memakan korban. Tetapi di lain sisi saya juga merasa semangat karena orasi-orasi yang dikeluarkan teman-teman sangat menggebu. Pada saat demo saya juga mendapat relasi baru yang membuat saya senang. Pada akhir acara demo yang saya ikuti di depan gedung Gubernur telah selesai yang menurut saya tanpa ada kericuhan dan aman. Dan pada akhirnya saya berpikir demo tidak semenakutkan itu.

Saya berpesan untuk seluruh mahasiswa  Indonesia agar tidak takut mengeluarkan aspirasinya di tempat umum, ayo kita bersama mewujudkan negara Indonesia tercinta ini lewat aspirasi kalian semua untuk mewujudkan keberhasilan di waktu yang akan datang. Mari kepalkan tangan kanan keatas.

Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun