Pelatihan antikorupsi melalui jalur pendidikan lebih efektif karena pelatihan merupakan proses mengubah sikap mental seseorang sehingga lebih sistematis dan mudah diukur, yaitu. mengubah perilaku antikorupsi. Perubahan dari membiarkan dan memaafkan korupsi menjadi tegas memerangi korupsi tidak akan pernah terjadi kecuali kita secara sadar memupuk kemampuan generasi mendatang untuk memperbaharui sistem nilai antikorupsi yang diwariskan sesuai dengan tuntutan yang muncul di semua tahapan perjalanan kehidupan bangsa kita. .
 Model penyelenggaraan pendidikan antikorupsi dapat diterapkan dalam tiga cara, yaitu sebagai model terpadu di jurusan, sebagai model melalui pembelajaran eksternal, dan sebagai model budaya nilai atau pembiasaan dalam seluruh kehidupan mahasiswa. Oleh karena itu, diperlukan perubahan baru dalam penyebarluasan kebaikan melalui lembaga pendidikan. Penanaman nilai kejujuran pada setiap generasi muda memerlukan komitmen yang kuat dan langkah nyata untuk membangun manusia yang berakhlak mulia, jujur dan bertanggung jawab dengan segala sesuatu yang dipercayakan kepadanya. Oleh karena itu, sekolah memiliki tugas penting untuk mewujudkan hal tersebut. Semuanya bisa berjalan seperti yang diharapkan jika sekolah memainkan peran nyata, dukungan pemerintah dan keterlibatan aktif masyarakat.
 Pendidikan antikorupsi ini bertujuan untuk membiasakan anak sekolah dengan masalah korupsi sejak dini, sehingga tumbuh generasi yang mengetahui dan memahami bahaya korupsi, bentuk-bentuk korupsi dan hukumannya. untuk mengambil alih ketika mereka melakukan korupsi, dan juga untuk menciptakan generasi muda baru yang berakhlak mulia dan membangun karakter keteladanan, agar generasi muda tidak menjadi koruptor sejak dini.
Perkembangan teknologi informasi juga sangat membantu badan yang memberantas korupsi atau KPK dalam menjalankan tugasnya. Mulai dari gedung KPK yang dirancang sebagai gedung pintar, penerapan sistem informasi paperless sebagai mekanisme komunikasi internal KPK, serta program pelatihan dan kampanye antikorupsi KPK. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat diperlukan informasi elektronik agar informasi yang akan dikomunikasikan dapat diterima lebih cepat, disebarluaskan dan disimpan lebih lama. KPK juga menyelenggarakan berbagai lomba untuk mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum, antara lain lomba PSA antikorupsi, lomba pendek antikorupsi, lomba poster dan lomba lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H