Mohon tunggu...
Rio Nazar
Rio Nazar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Humaniora Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Tentang Barnacle

21 Desember 2024   09:50 Diperbarui: 15 Desember 2024   21:47 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan:Puisi ini saya buat tentang Barnacle, hewan kecil yang hidup menempel di batu atau kapal, dan sering kali dianggap tak terlihat. Meskipun ukurannya kecil, Barnacle memiliki cara bertahan hidup yang luar biasa. Lewat puisi ini, saya ingin menyampaikan pesan bahwa meskipun kita mungkin tampak kecil atau tidak terlihat, kita juga memiliki kekuatan dan cara kita sendiri untuk bertahan dalam hidup.

Puisi:

Barnacle menempel di batu yang keras,
Dengan cangkang kecil, ia tak bergerak,
Walau di lautan yang bergelora,
Ia tetap kuat, tak pernah goyah.

Hidup dalam diam, tanpa banyak kata,
Menunggu gelombang membawa peluang,
Dengan tekad yang tenang dan kuat,
Barnacle bertahan, meski dunia berubah.

Di balik ketenangan, ada kekuatan,
Tak terlihat oleh banyak orang,
Namun ia tahu cara bertahan hidup,
Menemukan cara, meski kecil dan diam.

Seperti Barnacle, mari kita belajar,
Bertahan meski tak selalu terlihat,
Dengan hati yang kuat dan sabar,
Kita bisa bertahan dalam segala keadaan.

Rangkuman Puisi:Puisi ini menggambarkan Barnacle sebagai simbol ketahanan dan kekuatan meski tidak terlihat atau kecil. Hewan ini mengajarkan kita untuk bertahan dan kuat meskipun dalam situasi yang penuh tantangan dan ketidakpastian.

Pesan Penulis:Pesan yang ingin saya sampaikan adalah bahwa meskipun kita terkadang merasa kecil atau tidak terlihat, kita semua memiliki kekuatan untuk bertahan dan menghadapi kehidupan. Seperti Barnacle yang tenang namun kuat, kita juga bisa tetap teguh dan sabar dalam menghadapi segala halangan hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun