Mohon tunggu...
Rio Nazar
Rio Nazar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Humaniora Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Tentang Kodok Australia

18 Desember 2024   14:20 Diperbarui: 14 Desember 2024   16:43 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan
Puisi ini saya buat untuk mengenalkan kodok Australia yang unik. Dengan suara khas dan penampilan yang menarik, kodok Australia hidup di tempat-tempat yang berbeda dan penuh warna. Saya ingin pembaca merasakan keindahan alam Australia melalui kehidupan hewan kecil ini.

Puisi: Kodok Australia

Kodok Australia, lompat riang,
Di tanah basah, melompat ringan,
Suara khasnya menggema malam,
Seperti lagu alam yang tenang.

Dengan kulit hijau yang cerah,
Ia bersembunyi di antara daun,
Mengikuti hujan yang turun deras,
Menari di dunia yang penuh keajaiban.

Di malam sunyi, ia bernyanyi,
Membangunkan alam dengan suaranya,
Meski kecil, kodok penuh cerita,
Menjadi bagian dari dunia yang luas.

Kodok Australia, sederhana namun indah,
Mengajarkan kita untuk bersyukur,
Untuk keindahan yang tak terlihat,
Di dunia ini, yang penuh warna.

Rangkuman Puisi
Puisi ini menggambarkan kehidupan kodok Australia yang sederhana namun penuh keindahan. Dengan suaranya yang khas dan lompatan riangnya, kodok menjadi bagian dari keajaiban alam. Meskipun kecil, kodok mengajarkan kita untuk menghargai keindahan dalam kesederhanaan dan menikmati hidup dengan penuh rasa syukur.

Pesan Penulis
Melalui puisi ini, saya ingin mengingatkan para pembaca untuk menghargai hal-hal kecil yang ada di sekitar kita. Kodok Australia, meskipun kecil, memberikan warna dan suara yang indah untuk alam. Dalam hidup, kita juga bisa belajar dari mereka untuk menikmati setiap momen dan bersyukur atas keindahan yang sering kali tersembunyi di tempat yang sederhana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun