Mohon tunggu...
Rio Nazar
Rio Nazar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Humaniora Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Tentang Amadavat

18 Desember 2024   08:50 Diperbarui: 14 Desember 2024   14:09 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan
 Burung ini memiliki warna yang cerah dan suara yang merdu. Meskipun ukurannya kecil, Amadavat selalu terlihat riang dan penuh semangat. Dengan puisi ini, saya ingin mengajak pembaca untuk melihat keindahan yang ada di sekitar kita, bahkan pada hal-hal kecil yang sering terlewatkan.

Puisi: "Amadavat"

Amadavat, burung kecil yang cerah,
Dengan bulu merah yang menawan,
Terbang riang di pagi yang damai,
Menyambut hari dengan penuh harapan.

Suara kicauannya merdu dan lembut,
Mengisi angin pagi yang sejuk,
Amadavat, burung penuh semangat,
Hidup di alam dengan hati yang tulus.

Berkicau di ranting, mencari teman,
Menyelami dunia yang penuh warna,
Amadavat, tak kenal lelah,
Bersyukur dalam setiap langkahnya.

Walau kecil, ia membawa kebahagiaan,
Menjadi bagian dari alam yang indah,
Amadavat, dengan cinta yang besar,
Mengajarkan kita untuk selalu bersyukur.

Rangkuman Puisi
Puisi ini menggambarkan kehidupan Amadavat, burung kecil yang penuh keceriaan dan semangat. Dengan warna bulunya yang cerah dan suara merdunya, Amadavat menyambut setiap hari dengan penuh harapan dan kebahagiaan. Meskipun kecil, burung ini memberikan pelajaran tentang syukur dan menghargai hidup.

Pesan Penulis
Pesan yang ingin saya sampaikan adalah bahwa meskipun kita mungkin merasa kecil atau tidak berarti, kita semua memiliki peran dan keindahan yang berharga. Seperti Amadavat yang hidup penuh semangat, kita juga harus menjalani hidup dengan hati yang penuh syukur dan tidak pernah berhenti menikmati keindahan di sekitar kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun