Mohon tunggu...
Rio Nazar
Rio Nazar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Humaniora Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Tentang Ikan Anabas

17 Desember 2024   06:00 Diperbarui: 13 Desember 2024   20:52 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pendahuluan:

Puisi ini saya buat untuk mengenalkan ikan Anabas, atau ikan gabus, yang terkenal dengan kemampuannya untuk bertahan hidup di luar air dalam waktu yang lama. Ikan ini mengajarkan kita tentang ketangguhan dan kemampuan beradaptasi dalam situasi yang sulit. Melalui puisi ini, saya ingin menggambarkan keistimewaan ikan Anabas dalam bertahan hidup.

Puisi:

Di air keruh ia berenang,
Ikan Anabas, gesit dan tenang,
Namun tak takut pada daratan,
Ia bisa bertahan, walau jauh dari air.

Dengan sirip kuat, ia melangkah,
Menyusuri tanah, penuh tekad,
Meski bukan tempat biasa,
Ia bertahan, tak kenal takut.

Melewati rintangan, ia terus maju,
Tak ada yang mampu menghalanginya,
Dengan kekuatan dan ketahanan,
Ikan Anabas menunjukkan semangat hidup.

Anabas mengajarkan kita semua,
Untuk tak menyerah dalam kesulitan,
Dengan tekad dan ketekunan,
Kita bisa bertahan dan terus berjalan.

Rangkuman Puisi:

Puisi ini menggambarkan ikan Anabas sebagai simbol ketangguhan dan kemampuan beradaptasi dalam situasi yang sulit. Ikan ini bisa bertahan hidup di luar air dan terus bergerak maju, menunjukkan betapa kuatnya tekad dan semangat hidup.

Pesan Penulis untuk Pembaca:

Melalui puisi ini, saya ingin mengingatkan kita untuk tidak mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan. Seperti ikan Anabas yang bisa bertahan dan beradaptasi, kita juga bisa melewati tantangan hidup dengan ketekunan dan semangat yang kuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun