Mohon tunggu...
Rio Nazar
Rio Nazar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Humaniora Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Tentang African Bullfrog

16 Desember 2024   23:00 Diperbarui: 13 Desember 2024   20:05 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pendahuluan:

Puisi ini saya tulis untuk mengungkapkan kekaguman saya terhadap African Bullfrog, katak besar yang terkenal karena kemampuannya bertahan hidup di kondisi yang keras. Meski kecil, ia memiliki kekuatan dan ketahanan yang luar biasa. Melalui puisi ini, saya ingin menyampaikan pesan tentang ketekunan dan kemampuan untuk bertahan meski dalam situasi sulit.

Puisi:

Di tanah kering ia berdiam,
Katak besar, tenang dan kuat,
Menunggu hujan dengan sabar,
Siap melompat saat waktunya tepat.

Bulu hijau cerah di tubuhnya,
Tenggorokan mengembang saat ia bernyanyi,
Suara menggelegar memecah sunyi,
Mengajak dunia untuk mendengar.

Meski waktu bisa sangat panjang,
Ia bertahan dalam sunyi dan panas,
Keberanian dalam diam yang besar,
Mengajarkan kita untuk tak mudah menyerah.

Katak bullfrog menunjukkan kita,
Kekuatan tak selalu terlihat nyata,
Dalam diam, dalam kesendirian,
Tertanam harapan yang tak pernah hilang.

Rangkuman Puisi:

Puisi ini menggambarkan ketahanan dan kekuatan African Bullfrog, katak yang bisa bertahan dalam kondisi kering dan panas. Meskipun sering terlihat diam dan tenang, ia menyimpan kekuatan luar biasa dan mengajarkan kita pentingnya kesabaran dan ketekunan dalam menghadapi tantangan hidup.

Pesan Penulis untuk Pembaca:

Melalui puisi ini, saya ingin mengingatkan kita semua bahwa kekuatan sejati sering kali tidak tampak di luar. Seperti African Bullfrog, kita harus belajar untuk sabar dan bertahan, meskipun dalam kesunyian atau saat menghadapi kesulitan. Dengan ketekunan, kita pasti bisa melewati segala rintangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun