Mohon tunggu...
Rio Nazar
Rio Nazar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Humaniora Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Racun Binasa

8 Desember 2024   20:15 Diperbarui: 8 Desember 2024   20:21 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keterangan: Foto racun

                                                                                                                      Sumber:  Media internet, Kompas.com

Pendahuluan Penulis dalam Membuat Puisi "Racun Binasa"

Puisi Racun Binasa adalah sebuah ekspresi dari perasaan dan pemikiran yang terlahir akibat pengamatan terhadap dunia yang penuh dengan kebohongan, konflik, dan ketidakpastian. Sebagai penulis, saya merasa terdorong untuk menuangkan perasaan ini dalam bentuk puisi sebagai cara untuk menyampaikan keresahan batin yang tidak mudah diungkapkan dengan kata-kata biasa. Dalam puisi ini, saya menggambarkan bagaimana racun kebohongan dan kemunafikan menggerogoti kehidupan manusia, menghancurkan nilai-nilai kejujuran dan kesetiaan. Setiap baris mencerminkan pergolakan dalam diri individu yang terperangkap dalam ketidakjelasan dan ketidakbenaran, yang menuntun mereka pada kehancuran dan penderitaan.

Sebagai penulis, saya ingin menantang pembaca untuk merenung tentang kondisi dunia saat ini, bagaimana kita sering terjebak dalam ilusi dan kebohongan yang merusak jiwa dan perasaan kita. Puisi ini adalah ajakan untuk tidak hanya melihat, tetapi juga merasa dan merenungkan dampak dari ketidakjujuran dan pengkhianatan terhadap kehidupan kita dan orang-orang di sekitar kita.

Rangkuman Puisi "Racun Binasa"

Puisi ini menggambarkan perjalanan hidup yang penuh dengan rintangan, kebingungan, dan penderitaan akibat ketidakjujuran dan kemunafikan. Penggambaran tentang jalan terjal yang semakin menjauh menunjukkan perjalanan yang semakin sulit dan penuh keraguan. Setiap langkah terasa semakin berat, seperti terperangkap dalam kebingungan dan kebohongan yang mengelilingi. Perasaan terbelenggu, ketidakmampuan untuk menemukan kebenaran, dan ketegangan batin melanda kehidupan sang pengarang.

Puisi ini juga menggunakan simbol "racun" yang menggambarkan kehancuran akibat kebohongan dan kemunafikan yang merasuki jiwa dan pikiran, yang akhirnya mengarah pada kehancuran pribadi. Melodi yang bergema, watak yang berubah menjadi tidak jelas, dan racun yang membinasakan menambah kedalaman makna puisi ini. Pada akhirnya, perasaan sakit dan penderitaan muncul sebagai dampak dari dunia yang penuh kebohongan dan kepalsuan.

Pesan Penulis kepada Pembaca

Melalui puisi Racun Binasa, saya ingin menyampaikan pesan tentang bahaya kebohongan dan kemunafikan yang dapat menghancurkan jiwa, hati, dan kehidupan seseorang. Dunia ini penuh dengan ketidakpastian, tetapi kita harus tetap berhati-hati agar tidak terjebak dalam kebohongan yang bisa merusak segalanya. Saya berharap pembaca bisa merenungkan bahwa hidup harus dijalani dengan kejujuran dan kesadaran, karena hanya dengan itu kita bisa menemukan kedamaian dan kebahagiaan sejati.

Selain itu, saya juga ingin mengingatkan kita semua agar selalu menjaga integritas dan kebenaran dalam tindakan dan kata-kata kita. Meskipun dunia terkadang terasa berat dan penuh dengan ilusi, kita harus tetap mencari kebenaran dan tidak membiarkan racun kebohongan menguasai hidup kita. Semoga puisi ini bisa menjadi sebuah cermin untuk kita merenung, mengkritisi, dan akhirnya bertindak lebih bijaksana dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun