Satu Sehat SDMK dan validasi melalui aplikasi SISDMK yang terintegrasi dengan platform Plataran Sehat. Kegiatan ini bertujuan untuk menjawab berbagai tantangan dalam perizinan dan keprofesian tenaga medis serta tenaga kesehatan di Indonesia, khususnya di Provinsi Jambi.
Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Golden Harvest Kota Jambi pada tanggal 2-3 Desember 2024 menjadi ajang penting dalam upaya mengoptimalkan proses bisnis data mandiri melaluiKegiatan yang dihadiri oleh berbagai stakeholder kesehatan ini mengundang Direktur Rumah Sakit, Ketua Perhimpunan, serta Ketua Organisasi Kesehatan di Provinsi Jambi, dan juga mengirimkan utusan dari HIMPSI Wilayah Jambi, Anggita Wahyu Hapsari. Dalam acara tersebut, Anggita bersama para peserta lainnya melakukan diskusi mendalam tentang pentingnya interoperabilitas data SDM kesehatan dalam mendukung perizinan serta pengembangan profesi tenaga medis dan kesehatan.
Tujuan dan Pentingnya Interoperabilitas Data SDM Kesehatan
Dalam sambutannya, pihak penyelenggara mengungkapkan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan sistem manajemen data tenaga medis dan kesehatan di Indonesia, agar lebih terintegrasi dan mudah diakses. Salah satu komponen kunci dalam hal ini adalah integrasi platform Satu Sehat SDMK, yang menghubungkan berbagai data penting yang dimiliki oleh tenaga medis, rumah sakit, serta organisasi kesehatan lainnya.
Plataran Sehat dan SISDMK, aplikasi yang mendukung validasi data tersebut, diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi sistem perizinan dan pengelolaan tenaga medis di Indonesia. Dengan adanya sistem yang terintegrasi ini, diharapkan dapat mempercepat proses perizinan serta meningkatkan kualitas dan kredibilitas tenaga medis dan tenaga kesehatan yang ada di Provinsi Jambi khususnya, dan di seluruh Indonesia pada umumnya.
Mengatasi Kendala dan Hambatan dalam Implementasi Sistem
Salah satu topik utama dalam kegiatan ini adalah kendala dan hambatan yang dihadapi dalam implementasi interoperabilitas data SDM kesehatan. Anggita Wahyu Hapsari, yang mewakili HIMPSI Wilayah Jambi dalam acara ini, menyampaikan beberapa pandangannya terkait masalah yang seringkali muncul dalam proses pengintegrasian data antara berbagai platform dan lembaga kesehatan.
"Seiring dengan kemajuan teknologi dan digitalisasi, kami melihat masih adanya kesulitan dalam menyelaraskan data antar lembaga dan sistem yang berbeda. Salah satu kendalanya adalah adanya standar yang belum sepenuhnya seragam antar lembaga, sehingga menimbulkan kesulitan dalam verifikasi dan validasi data. Ini tentu mempengaruhi kelancaran dalam perizinan serta pengembangan keprofesian tenaga medis," ujar Anggita.
Menurutnya, meskipun Satu Sehat SDMK dan aplikasi SISDMK sudah diluncurkan dengan berbagai fitur canggih, hambatan terkait pemahaman dan pelatihan yang belum merata menjadi masalah yang cukup signifikan. "Kami merasa bahwa sosialisasi dan pelatihan tentang penggunaan platform ini harus lebih ditingkatkan, baik bagi tenaga medis maupun pihak-pihak terkait lainnya agar sistem yang ada dapat dimanfaatkan dengan optimal."
Solusi untuk Mengatasi Masalah
Dalam rangka menjawab hambatan-hambatan tersebut, para peserta kegiatan sepakat untuk melakukan upaya-upaya perbaikan, salah satunya melalui peningkatan kolaborasi antar organisasi kesehatan, rumah sakit, dan lembaga terkait lainnya. Salah satu solusi yang disampaikan dalam forum ini adalah perlunya pendekatan yang lebih kolaboratif dalam penyusunan regulasi dan standar operasional yang dapat diterima oleh semua pihak.
Anggita juga menambahkan, "Kami di HIMPSI Wilayah Jambi sangat mendukung adanya pelatihan dan forum diskusi yang dapat mempertemukan berbagai pihak terkait, termasuk tenaga medis, psikolog, dan organisasi kesehatan lainnya. Kolaborasi ini penting agar setiap pihak dapat memahami dan memanfaatkan sistem ini dengan baik."
Selain itu, solusi teknis juga menjadi pembahasan penting. Para ahli dan praktisi kesehatan yang hadir dalam kegiatan ini mengusulkan agar teknologi yang digunakan dalam Satu Sehat SDMK dan SISDMK lebih ditingkatkan agar lebih user-friendly dan mudah diakses oleh seluruh tenaga medis dan kesehatan, termasuk bagi mereka yang berada di daerah-daerah terpencil. Mereka juga menyarankan untuk melakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem yang ada untuk memastikan bahwa data yang dihasilkan tetap valid dan relevan.
Peran HIMPSI Wilayah Jambi dalam Pengembangan Profesi Psikologi
Sebagai organisasi yang bergerak di bidang psikologi, HIMPSI Wilayah Jambi juga menyoroti pentingnya integrasi data SDM kesehatan dalam konteks kesehatan mental. Anggita mengungkapkan, "Kami di HIMPSI selalu berupaya untuk mendorong agar pelayanan kesehatan mental mendapat perhatian yang setara dengan layanan kesehatan lainnya. Oleh karena itu, penting bagi kami untuk memastikan bahwa data psikolog dan tenaga kesehatan mental juga diakomodasi dengan baik dalam sistem ini."
Lebih lanjut, Anggita berharap agar profesi psikologi dapat terus berkembang dan menjadi bagian penting dalam sistem kesehatan yang terintegrasi, termasuk dalam pengelolaan data SDM kesehatan yang lebih efisien. "Dengan sistem yang lebih terorganisir dan data yang lebih terverifikasi, kami yakin bahwa pelayanan kesehatan mental di Provinsi Jambi dapat lebih optimal dan dapat memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah."
Harapan ke Depan
Kegiatan ini menandai awal dari berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pengelolaan SDM kesehatan di Indonesia. Melalui interoperabilitas data yang terintegrasi, diharapkan dapat tercipta sistem perizinan yang lebih efisien dan akurat, serta membantu tenaga medis dan tenaga kesehatan untuk terus meningkatkan kualitas dan keprofesionalisme mereka.
Sebagai penutupan, Anggita mengungkapkan, "Kami berharap bahwa ke depan, kegiatan seperti ini akan semakin sering dilakukan agar tenaga medis dan tenaga kesehatan di Provinsi Jambi, serta seluruh Indonesia, dapat terus berkembang dan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat."
Dengan semangat kolaborasi dan komitmen bersama, HIMPSI Wilayah Jambi optimis bahwa perizinan dan pengembangan profesi tenaga medis serta tenaga kesehatan akan semakin baik, sejalan dengan perkembangan teknologi dan sistem kesehatan yang ada.
Berita ini mencakup ringkasan lengkap mengenai acara tersebut, dengan fokus pada topik yang dibahas, solusi yang diusulkan, serta tanggapan dari Anggita Wahyu Hapsari sebagai perwakilan HIMPSI Wilayah Jambi. Jika ada tambahan atau perubahan yang diinginkan, saya siap membantu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H