Mohon tunggu...
Rion Nofrianda
Rion Nofrianda Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Berbagilah Kisah Kita Tak Sama

Tertarik pada bidang psikologi, pengembangan diri, wisata dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Pandai Menciptakan Peluang

19 Maret 2023   06:35 Diperbarui: 19 Maret 2023   06:38 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjalanan ke Sumatera Barat

Pada suatu hari, penulis dan beberapa orang rekanan berkunjung ke Sumatera Barat menghadiri sebuah pertemuan di IAIN Imam Bonjol Kota Padang (kini telah menjadi UIN). Kami berdelapan orang berangkat bersama dari Pekanbaru, Riau.

Setelah acara selesai, dan kami berniat untuk singgah terlebih dahulu di Kota Bukit Tinggi.

Dari lokasi acara, kami menuju Universitas Negeri Padang, karena tak jauh dari kampus itu terdapat loket travel rute Padang-Bukit Tinggi.

Petugas loket

Salah seorang dari rombongan namanya Hanif, menghampiri petugas loket menanyakan apakah terdapat kendaraan yang berangkat ke Bukit Tinggi dalam waktu dekat, setelah dapat informasi kepastian Kami mengumpulkan masing-masing ongkos dan menyerahkannya ke Hanif untuk diberikan kepada petugas loket.

Kami diarahkan menaiki sebuah kendaraan termasuk si Hanif teman kami tadi.

Tak menunggu lama untuk berangkat, karena mobil sudah terisi penuh oleh kami berdelapan.

Kami begitu menikmati perjalanan dengan bercengkrama sepanjang perjalanan. 2 jam 30 menit perjalanan tak terasa hingga akhirnya kami sampai di Kota Bukit Tinggi.

Kami menuju ke sebuah penginapan persis di bawah jam gadang dan pasar Bukit Tinggi.

Tiket gratis

Sesampainya di penginapan, Hanif bercerita jika Ia tidak membayar tiket travel tadi.

Sontak kami kaget dengan pernyataan Hanif.

Kemudian beliau menjelaskan bahwa ketika Ia menghampiri petugas loket tadi, ternyata Hanif melakukan negosiasi.

Berikut dialognya bersama penjaga loket.

"Uda, ambo nio ke Bukit Tinggi dan bawa delapan orang rombongan untuk menaiki travel Uda, apo ambo dapek?"

Dalam bahasa Indonesia diartikan

"Bang, Saya mau ke Bukit Tinggi dan membawa rombongan delapan orang, apa yang saya dapatkan"?

Penjaga travel pun menjawab

"Hah, perailah untuak adiak ciek" ujarnya.

"Gratislah untuk adik satu tiket".

Dari sini penulis belajar bahwa Hanif memang pandai mencari peluang dan bernegosiasi dengan pihak travel. Padahal posisinya waktu itu Hanif seorang mahasiswa, sungguh hebat Hanif dalam bernegosiasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun