Mohon tunggu...
Rion Nofrianda
Rion Nofrianda Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Berbagilah Kisah Kita Tak Sama

Tertarik pada bidang psikologi, pengembangan diri, wisata dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Pensiunan BUMN Pedagang Asongan

14 Maret 2023   13:12 Diperbarui: 15 Maret 2023   07:40 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang pemuda, karyawan Perusahaan Swasta duduk melepas penat di kursi trotoar kawasan pedestrian Malioboro sembari menikmati angin dan memperhatikan lalu lalang pengunjung yang melintasi Jalan Malioboro Yogyakarta. Seorang lelaki berambut putih membawa kotak berisi tisu, permen dan dagangan lainnya khas pedagang asongan datang menghampiri duduk dikursi tepat di samping kiri pemuda. 

"Istirahat mas?"Bapak membuka pembicaraan.

 "Ia Pak, ini nunggu jam satu terus masuk kerja lagi" sahut pemuda.

 "Kerja dimana mas?" tanyanya lagi

 "disitu Pak (sambil menunjuk ke arah salah satu ruko yang berjejer di sisi barat Jalan Malioboro), Bapak udah lama kerja asongan?" tanya pemuda.

 "Baru beberapa bulan mas, sebelumnya saya di Wonogiri dalam proses perawatan karena sakit saya. Gak enak disana gak ngapa-ngapain, ya sudah saya ke Jogja. Saya sebenarnya pensiunan salah satu BUMN (Badan Usaha Milik Negara) di Jakarta. Saya kerja ngasong gini keluarga gak ada yang tau, kalau tau pasti mereka larang" jelas Bapak.

 Pemuda penasaran dan kemudian bertanya, "Loh, kenapa ngasong Pak?" tanya pemuda.

 "Sakit saya itu alternatif penyembuhannya kata Dokter jalan kaki 2-3 km dalam sehari, saya pikir salah satunya ya bisa dilakukan dengan cara ini mas, jualan sambil menyehatkan tubuh" ungkapnya.

 

 Tak ada gengsi meski pernah bekerja di tempat bergengsi.

 Bukan sekedar bekerja namun juga berusaha menyehatkan jiwa raga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun