Kecemasan merupakan sebuah gejala emosi yang pasti pernah dialami setiap insan. Meskipun demikian, kondisi ini dapat berdampak negatif jika terus-terusan terjadi pada individu karena akan berdampak terhadap sikap dan perilakunya sehari-hari.Â
Menurut American Psychological Association (APA) kecemasan merupakan keadaan emosi yang muncul saat individu sedang mengalami stress, dan ditandai adanya ketegangan pada perasaan serta pikiran yang membuat individu merasa khawatir dan disertai respon fisik diantaranya jantung berdetak kencang serta naiknya tekanan darah.Â
Rita dalam bukunya pengantar psikologi menyebutkan bahwa gangguan cemas muncul karena adanya situasi yang mengancam dan merupakan reaksi normal dari stres
Terlebih lagi ketika dunia dihebohkan dengan adanya gejala Covid-19 yang membuat masyarakat khawatir dengan kondisi yang bahkan mengancam nyawa manusia itu sendiri.Â
Meskipun demikian, kecemasan dapat saja dikontrol oleh individu tersebut sehingga dapat dikelola dengan baik. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecemasan.
1. Kenali penyebab kecemasan
Ketika kamu mengalami kecemasan, perlu diketahui sumber penyebab kecemasan tersebut. Melalui tahapan ini kamu dapat lebih jauh memahami kondisi reaksi yang dialaminya. Penyebab kecemasan ini jika tidak dapat diketahui oleh individu, maka dapat berkonsultasi dengan profesional yaitu psikologi.Â
Psikolog akan membantu kamu untuk memberikan pemahaman tentang kecemasan bahkan memberikan gambaran terkait kondisi psikologis yang dialami individu. Jangan sungkan untuk bertanya kepada psikolog saat proses konsultasi berlangsung, karena kerahasiaan informasi akan terjamin.
2. Relaksasi
Sebelum melakukan relaksasi, pastikan intervensi ini merupakan rekomendasi dari psikologi sehingga relaksasi yang dilakukan memang sesuai dengan kondisi kecemasan yang kamu alami. Bahkan beberapa keadaan kamu perlu dipandu psikolog untuk melakukan proses relaksasi ini.Â
Potter dan Perry dalam bukunya fundamental keperawatan menyebutkan bahwa relaksasi bermanfaat untuk mengatur pernapasan, penurunan ketegangan otot, meningkatkan kesadaran hingga memberikan perasaan damai.Â
Penjelasan lainnya dijelaskan oleh Sari dan Subandi dalam penelitiannya pada tahun 2015 menyebutkan bahwa relaksasi dapat mengurangi tingkat stress, melalui teknik relaksasi dapat bermanfaat untuk meregulasi emosi dan fisik individu dari kecemasan, ketegangan, stres dan efek negatif lainnya.Â
Selain itu, secara fisiologis, latihan relaksasi memberikan respons relaks, dapat diidentifikasikan dengan menurunnya tekanan darah, detak jantung dan meningkatkan resisten kulit.Â
Miltenberger (2004) menyebutkan bahwa relaksasi dibedakan menjadi empat macam yaitu relaksasi otot (progressive muscle relaxation), relaksasi pernafasan (diaphragmatic breathing), relaksasi dengan cara meditasi (attention focussing exercises), dan relaksasi perilaku (behavioural relaxation training).Â
Meskipun kamu sudah mengetahui manfaat dari proses relaksasi ini, perlu hendaknya untuk tetap dapat berkonsultasi dengan psikologi sehingga benar-benar dapat diberikan rekomendasi relaksasi yang sesuai dengan kondisi kecemasan yang kamu alami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H