Mohon tunggu...
Rio Mastri
Rio Mastri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger dan pembelajar

Seorang blogger yang sedang mendalami niche dunia digital

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengaruh Pandemi terhadap Waktu Upload Konten di Media Sosial

24 Februari 2022   17:38 Diperbarui: 24 Februari 2022   19:00 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apabila dilihat secara sepintas, apa pula sangkut pautnya antara pandemi Covid-19 ini dengan waktu terbaik untuk upload konten di media sosial. Namun, ketika kita mau lebih serius dalam menelusuri hubungan mereka berdua, kita akan menemukan jawaban yang berlainan sama sekali. 

Baiklah, tanpa mengurangi rasa enek (semoga), mari kita dudukkan persoalan hubungan tanpa pertalian darah ini.

Alkisah Bermulanya

Semuanya berawal pada sebuah peristiwa di akhir tahun 2019. Ketika itu dunia kedatangan tamu dari alam renik. Kemudian perangainya semakin menjadi-jadi ketika memasuki tahun 2020. Semua makhluk berakal pun terbirit-birit mencoba menyelamatkan nyawa. Pada akhirnya, lahirlah sebuah sintesis bergelar "New Normal". Karena lidah saya sering keseleo menyebutnya, maka saya lebih memilih menyebutnya dengan sebutan "Normal Baru".

Tentu para Kompasianer (semoga selalu dalam kondisi sejahtera dan sentosa pada tiga titik - otak, hati, dan kantong) sudah bosan dengan repetisi alur cerita di atas. Namun, saya tidak punya skenario lain lagi untuk menceritakannya.

Nah, karena perangai si tamu itu, akhirnya hampir seluruh penduduk bumi dikandangi. Termasuk saya. Dari momen inilah semuanya berubah. Jadwal sibuk jalan raya mengalami distorsi. Sepi, tanpa klakson pengendara yang bergegas (seperti) ingin menunaikan BAB di toilet kantornya masing-masing.

Dunia pun memasuki era PANDEMI!

Perubahan itu Bersifat Mutlak

Disebabkan jalanan sepi, maka kantor, sekolah, swalayan, dan tempat keramaian biasa terjadi sebelumnya pun sepi. Para kesatria jalanan sibuk bermanja-manja di kasur dan sofa masing-masing. Mereka memulai hari seperti biasa: bangun tidur dan langsung menyambar ponsel demi memastikan notifikasi yang jadwalnya tidak pernah disepakati.

Perbedaan ritual bangun tidur kali ini mengalami perpanjangan durasi dibandingkan dengan sebelum memasuki tahun 2020. Biasanya harus berkejaran dengan waktu agar tidak terlambat sampai di tujuan (kantor, sekolah, dan sebagainya), kini menjadi lebih santai. 

Alhasil, naik-turunnya layar ponsel menjadi lebih awal dan lebih panjang durasinya. Dan, media sosial pun terdampak. Karena, sangat kecil kemungkinannya seorang pemilik ponsel pintar tanpa satu aplikasi media sosial terselip di sana.

Penjadwalan Baru

Media sosial harus meladeni sang tuan dalam durasi lebih lama di masa pandemi. Ketatnya peraturan kantor sebelumnya mendapat toleransi. Semua orang menunaikan pekerjaan dari rumah, semua orang bisa bermedia sosial tanpa khawatir si Bos marah. inilah sebabnya kenapa Anda harus memastikan lagi waktu upload konten di media sosial.

Hasil riset dari Apurvakumar Pandya dan Pragya Lodha menyebutkan peningkatan "screen time" memasuki masa pandemi ini mengalami peningkatan menjadi 5 jam. Tidak, jangan dirayakan, ini bukan sebuah prestasi yang patut dirayakan.

Ya, ini bukanlah kabar baik. Prof. Hendriati Agustiani dari Universitas Padjajaran, pernah menyebutkan dampak pandemi ini sangat besar terhadap penurunan kualitas mental manusia. Lebih parahnya lagi, pandemi juga berdampak pada hilangnya motivasi makhluk bipedal berakal budi ini.

Belum lagi dampak buruknya terhadap beberapa bos perusahaan. Dalam setahun masa perkenalannya saja, si Tamu berhasil membantu 6,78% perusahaan menggulung tikarnya untuk kemudian pulang ke tempat perenungan masing-masing. Semoga Kompasianer yang membaca ini bukan salah satu dari khafilah perenung tersebut.

Namun tak pelak lagi Anda adalah kaum penyumbang data statistik riset dari duo pakar di atas. Ya, jangan katakan tidak. Coba pikirkan lagi tentang masa lalu, bandingkan dengan masa kini. Maka Anda akan mengubah jawaban tidak menjadi ya.

Peningkatan durasi masa aktif layar ponsel juga disebabkan oleh tingkat stres si pengguna yang dibatasi ruang geraknya. Karena mereka stres, maka mereka butuh hiburan. Benar begitu logikanya, kan? Bagaimana cara mendapatkan hiburan tanpa harus keluar rumah? Media sosial adalah jawaban paling tepat untuk manusia yang hidup di zaman borderless world ini.

Nah kan, mengakses media sosial juga jadinya. Makanya, hasil riset para pakar media sosial sebelum masa pandemi jadi usang. Penjadwalan ulang terkait waktu yang tepat dan efektif untuk upload konten di media sosial harus dilakukan.

Kesudahannya

Apa kesudahannya? Kesudahannya ialah apabila Anda ingin menikmati kembali kepuasan mendapat viewers yang banyak seperti pada masa sebelum pandemi, Maka penting bagi Anda untuk mengetahui kapan waktu terbaik upload konten di media sosial yang tepat dan efektif.

Pelajari dan terapkan apa yang Anda dapatkan dari hasil tes kepandaian Anda dalam meriset. O iya, topik artikel ini telah saya bahas di blog Kincairai. Anda bisa gunakan artikel itu sebagai pedoman ketika ingin melakukan riset terkait waktu terbaik upload konten di media sosial yang tepat dan lebih efektif pada masa pandemi ini.

Salam Kincai

* Versi lengkap artikel ini dapat diakses pada Blog Kincairai.

** Dengan menulis di Kompasiana, saya berharap bisa meningkatkan traffic kunjungan ke blog yang baru saya rintis.

*** Setiap kunjungan ke blog adalah dukungan dan harapan bagi saya untuk dapat lebih memaksimalkan blog, seperti penggunaan template dan plugin yang lebih baik dari yang mampu saya miliki sekarang.

**** Semoga pilihan saya ini tidak bertentangan dengan aturan apa pun sehingga menjadi pilihan yang tepat pula untuk membangun blog Kincairai ke depannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun