Mohon tunggu...
Rio Martin
Rio Martin Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Memaksimalkan Hidup dan memberikan yang terbaik untuk Tuhan dan Bangsa ini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Batas Kelelahan...

3 Oktober 2012   12:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:18 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

harusnya aku tetap berjalan terus..

harusnya beban dipundakku tak kulepas

harusnya aku menatap lurus kedepan

harusnya aku menghindari setiap lubang kejatuhan

harusnya aku ucapkan dengan  bijak dan tegas Kata "TIDAK"

harusnya aku tidak bermain-main lagi dengan lumpur yang kotor

harusnya aku tidak bersungut-sungut akan hari yang selalu indah

harusnya aku tidak benci dengan apa yang aku rasakan...

harusnya...harusnya...harusnya...

semua kata " harusnya " penuh memenuhi pikiranku, aku terbeban, aku terintimidasi, aku terdampar dalam suatu misteri akan hari esok." hari esok yang penuh harapan"  itulah yang biasanya mereka ucapkan di tempat ibadah, diseminar motivasi, diperkumpulan anak muda, diradio, disiaran TV, bahkan tertulis dalam taqline sebuah Billboard yang terpajang disetiap sudut Traffic light jakarta bahkan seluruh indonesia....

Itukah sebuah kalimat yang akan membawa perubahan? aku berpikir keras sampai membuatku meminum 2 gelas kopi hitam yang sejujurnya tak pernah aku sukai. Frustasi.. mungkin kata ini lebih tepat menggambarkan apa yang aku rasakan saat ini. lebih tepatnya Frustasi akan suatu yang tak pernah terlihat.

pernahkah kalian merasakan seperti itu??..

Suatu Pagi aku pernah berdoa kepada Tuhan, aku membuat sebuah tawar menawar yang jelas bodoh ( ini jelas terasa bodoh saat aku kembali memikirkan apa yang aku minta )... kalian mau tahu apa yang aku minta kepada Tuhan?

" Tuhan, aku tahu betul bahwa kau merasakan apa yang aku rasakan, setiap tetes derita ini juga pasti Kau tahu.. aku yakin itu, karena Kaulah yang berkuasa atasku. ok Tuhan.. aku tidak ingin berpanjangan untuk mengucapkan Doaku.. aku hanya ingin bilang bisakah kau membuat aku kembali kemasa kecilku? kalau Kau bisa aku akan melakukan dan menjadikan hidupku baik. tidak seperti apa yang telah aku lakukan. Tuhan ini Doaku. Amin.."

mungkin kalau kalian membacanya, ini adalah Doa yang benar-benar Bodoh dan mengerikan... kalian mungkin akan berpikir bahwa aku adalah orang yang tak pernah mengucap syukur dan hanya menuntut.. menuntut yang terbaik alias egois..

Pasti Doaku adalah Doa yang mempermainkan kepercayaan akan Kuasa Tuhan, yang mengandung kata ketidakadilan dengan apa yang sudah terjadi. sesungguhnya perasaan ini memang keluar dari pikiranku, aku lupa berawal dari mana dan lupakan saja, karena aku tak akan pernah juga mengingat-ingatnya..

lelah.. sebenarnya inilah yang aku rasakan, aku lelah berjuang melawan diri sendiri, melawan setiap perasaan yang timbul, kekhawatiran dan melawan Dosa.. memang berhadapan dengan diri sendiri ternyata lebih menyeramkan dr pada berhadapan dengan beberapa orang penjahat.. ini sungguh menyita setiap tenaga fisik maupun bathin. dan parahnya sudah menggerogoti setiap sukacita yang pernah ada.

Pernah suatu kali seseorang mengomentari Foto Profile BBM ku, dia bilang " Nah gitu dunk seperti difoto ". aku hanya berpikir bahwa dia mengomentari postur tubuhku yang dulu masih kurus.. tetapi sungguh mengagetkan yang dia komentari adalah senyum mengembang penuh sukacita difotoku.. cukup terusik sebenarnya dan terpukul, apakah senyum ini telah hilang?..

Semua pertanyaan kembali berkecamuk... bertubi-tubi mengintimidasi.. Nyata, semua sudah mempengaruhi setiap kehidupanku disaat aku berjuang untuk melawan diri sendiri untuk bisa menjadi baik. menjadi orang yang tidak merasa aku adalah berbeda dari mereka.. perasaan berbeda ini telah menjadi akut masuk kedalam perasaan, berakar dan tumbuh. dan membuahkan banyak hal yang tidak baik dan telah dilihat oleh banyak orang.

Gagal.. kata-kata ini cocok sekali untuk mengidentifikasi apa yang terjadi dan mengintimidasi. tertawa sejenak cukup puas rasanya untuk mengolok-olok kata gagal yang timbul dan sebenarnya juga menertawakan diri sendiri. tapi tunggu dulu... aku tidak mau gagal dan tidak akan gagal, aku kembali mengingat setiap komitmen yang sudah aku buat dengan Tuhan, komitmen yang parahnya sudah sering aku langgar.. pertanyaan keras timbul didalam hati " murnikah komitmen yang sudah aku buat dengan Tuhan?".. aku berharap jawabannya adalah Murni. tapi disisi lain juga menjawab aku hanya menghindar dan takut akan Hukuman Tuhan.

Aku takut untuk melanggar, tapi disaat berjuang untuk taat aku lebih mengandalkan kekuatan sendiri tanpa sepenuhnya menyerahkan kepada Tuhan dan menjadi meninggalkan kepercayaan akan kuasa Tuhan, memang berat sih rasanya untuk kembali bangkit. Semangat mula-mula itu sungguh sangat diharapkan datang kembali. sampai suatu saat seorang teman menulis dibukunya " lakukan kembali apa yang dahulu pernah anda lakukan ", membaca Tulisan itu terasa terpukul dan membuatku tersadar, didalam kelelahan aku terlalu tenggelam untuk menyesalinya bukan kembali mengambil semangat untuk terus melakukan dan melakukan apa yang telah dilakukan menjadi baik..  Yeah.. itu dia, aku harus kembali melakukannya,  yaitu dibatas kelelahan ini aku harus kembali mempercayai bahwa hari esok  memang penuh harapan dan percaya kepada Tuhan bahwa Tuhan tidak akan pernah memberikan persoalan yang tidak akan pernah bisa aku tanggung..

Saat ini aku bisa kembali tersenyum walaupun dibatas kelelahan yang ada.. tersenyum untuk sebuah harapan dan bangkit meraih setiap kemenangan yang sudah Tuhan sediakan.....

"Cukuplah kasih karunia Tuhan bagimu, sebab justru dalam kelemahan lah kuasa Tuhan menjadi sempurna"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun