Mohon tunggu...
Mario Manalu
Mario Manalu Mohon Tunggu... Editor - Jurnalis JM Group

A proud daddy

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kejenuhan Pandemi Bisa Lebih Berbahaya dari Varian Omicron

3 Desember 2021   15:31 Diperbarui: 3 Desember 2021   16:22 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Iluustrasi (ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL via Kompas.com)

Akumulasi dari semua faktor tersebut membuat banyak orang akhirnya menjadi antipati terhadap topik apapun yang berkaitan dengan Covid-19.

Dalam keadaan seperti ini pemerintah semestinya lebih persuasif dan terbuka mengakui kekurangan dalam penanganan Covid-19 selama kurang lebih dua tahun terakhir ini. 

Tidak ada gunanya terus menerus menggerakkan para pendegung (buzzer) untuk membela kebijakan-kebijakan pemerintah dan membela posisi-posisi pejabat yang baru-baru ini disorot media karena diduga memiliki bisnis penanganan Covid-19. Perdebatan justru akan memperdalam kejenuhan sementara ancaman varian baru semakin dekat.

Seruan seorang Kepala Daerah di Sumatra Utara baru-baru ini agar para wisatawan datang ke daerahnya, tetapi saat yang sama mengajurkan warga perantau tidak mudik di masa Natal dan Tahun baru adalah contoh dari inkonsistensi dan bentuk komunikasi pemerintah yang tak persuasif. 

Contoh-contoh seperti ini kerap kita temukan sepanjang masa pandemi sehingga banyak orang mulai menilai bahwa pandemi melahirkan tertalalu banyak drama yang menjemukan serta membuat jenuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun