Mohon tunggu...
Mario Manalu
Mario Manalu Mohon Tunggu... Editor - Jurnalis JM Group

A proud daddy

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Parung Panjang Semakin Seksi

2 Juni 2021   16:24 Diperbarui: 2 Juni 2021   18:19 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5  tahun lalu nama Parung Panjang barangkali masih asing bagi pencari hunian permanen di Jabodetabek. Tapi berkat perbaikan akses trasportasi (kreta api dan rencana pembangunan tol) salah satu kecamatan di Kabupaten Bogor yang berbatasan dengan Legok (Tangerang) tersebut kini menjadi salah satu tujuan favorit kaum muda yang mencari hunian dengan harga terjangkau. Maka Parung Panjang semakin seksi (menarik) di mata para pengembang (developer) perumahan seiring dengan semakin tingginya permintaan akan properti (rumah) terutama dari kelompok usia muda (milenial).

Salah satu pengembang perumahan dengan harga menengah ke bawah di Parung Panjang, PT. Samaraland, menerangkan bahwa mereka baru saja meluncurkan (soft launching) cluster baru yang diberi nama techno karena dua cluster sebelumnya telah sold out.

 "Kami optimis, cluster baru ini akan segera diserap pasar mengingat tingginya permintaan akan hunian dengan harga terjangkau di daerah ini. Karena itu kami juga telah merencanakan peluncuran cluster berikutnya" kata Yosa, salah satu pimpinan Samaraland.

Pada Sabtu, Minggu atau hari-hari libur lainnya, rombongan anak-anak muda dari berbagai daerah di Jabodetabek kerap terlihat mengunjungi spot-spot pengembangan perumahan di Parung Panjang. Sebagian mencari rumah yang sesuai dengan isi dompet mereka, sebagian datang untuk melihat rumah yang baru mereka beli dan sedang direnovasi. Hal ini diakui warga (penduduk asli) turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Menurut salah seorang warga, pertumbuhan ruko, toko material, warung makan dan toko kelontong  sangat pesat di Parung Panjang dalam 3 tahun terakhir.

"Saya yakin 2 atau 3 tahun ke depan Parung Panjang akan menjadi salah satu kota penting di Jabodetabek" kata Obu, salah satu penduduk asli, dalam perbincangan ringan dengan penulis di sebuah kolam pancing.

Impian Milenial

Jaringan kreta (commuter line) memang telah membuat Parung Panjang menjadi tempat tinggal impian bagi mereka yang bekerja di kota besar, kemudian menemukan ketenangan di rumah yang jauh dari hiruk pikuk dan kebisingan kota metropolit. Daya tarik itu semakin besar sejak PT. KAI  membangun double track di Parung Panjang untuk meningkatkan akses kreta.

Perumahan yang dibangun Samaraland, misalnya, hanya berjarak 1 Km dari stasiun. Artinya, warga perumahan hanya butuh waktu beberapa menit dari rumah, sudah duduk tenang di kreta dan tanpa terasa telah tiba di Jakarta untuk bekerja. Sore harinya kembali ke kreta dan tak terasa tiba di rumah untuk istirahat, bercanda dengan keluarga dan tetangga, memulihkan energi fisik dan psikis di komplek yang tenang. Itu impian mayoritas milenial sebagaimana sering terungkap di media-media sosial.

Milenial di sini tentu tidak merujuk pada kelompok umur secara spesifik, tetapi lebih pada kelompok masyarakat yang hidup dalam budaya digital, mudah mengakses informasi dan dengan tingkat literasi relatif lebih baik. Tipe masyarakat seperti itu lebih condong pada konsep-konsep pola hidup hijau (green living). Dala perspektif inilah kita bisa memahami mengapa Parung Panjang semakin menarik bagi kaum muda sebagai tempat tinggal. Daerah ini masih tergolong hijau. 

Udaranya segar, air bersih, masyarakatnya majemuk, pemukiman belum sesak dan masih banyak ruang-ruang terbuka sehingga lebih mudah untuk diarahkan menjadi smart and green city tanpa melakukan pegusuran-penggusuran. Inilah ideal pemukiman bagi seorang milenial atau mereka yang berjiwa milenial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun