Selamat datang pembaca yang budiman!
Menjelang tahun 2024 yang lalu, aku bergabung ke dalam sebuah komunitas yang bernama Cengkrama Sastra, salah satu kegiatan dalam komunitas itu adalah latihan dalam dunia sastra atau kepenulisan.Â
Hampir setiap hari, Senin-Sabtu, yang meliputi seperti membuat quots, Cerpen, Puisi, Musikalisasi puisi, dan Fotografi.
Disini, aku ingin membagikan salah satu Puisi yang aku buat di latihan, sebenarnya puisi ini terinspirasi dari seseorang yang spesial dalam hidup, dan menghiasi masa remajaku ini. Mungkin lain kali akan aku tulis tentangnya, tapi percayalah bahwa dia lebih indah dan menawan dari apa yang aku gambarkan dalam tulisanku; yang bersumber dari tafsirku terhadapnya.
Untuk saat ini puisi dulu ya, selamat membaca:
Kala Hujan Turun Setiap Hari
Suatu peristiwa yang selalu lekat dalam memori,
kala hujan turun setiap hari; di bulan januari.
Dengan erat tanganmu memelukku,
rasanya aku ingin menghentikan sang waktu,
agar tetap dalam pelukmu.
Aku melihat jauh kedepan,
sementara pandanganmu terhalang oleh jas hujan.
Di atas motor yang terus melaju,
serta rintik hujan yang menyerbu;
aku merasa lebih dekat denganmu.
~12-1-0
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H