Janji ada baiknya harus ditepati, sekedar mengingatkan bahwa ada sesuatu yang belum tuntas
Kopi kerinci yang kau kabarkan dalam puisimu itu,
Yang kau sebut wanginya sedekat kulit manis
Yang pekat hitamnya tak pahit, ingin rasanya kuteguk
Aku serupa ditikam penasaran
Berikan aku kopi kerinci
Berikan aku kopi kerinci, itu
Sama hal dengan yang kau ucapkan pada ibumu
Setelah itu baru kita bercerita dengan hati yang tak terikat apapun jua
Dan,
Perihal perempuan yang bangun selepas subuh aku ingin tahu, siapa itu?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!