Mohon tunggu...
Rio Dwi Cahyono
Rio Dwi Cahyono Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Sedang berproses menjadi lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peranan Mahasiswa Dalam Peningkatan Literasi

19 November 2020   21:49 Diperbarui: 19 November 2020   22:01 2414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan hasil survei dari Programme for International Student Asessment (PISA) tahun 2018, skor membaca di Indonesia menempati peringkat 72 dari 77 negara yang berpartisipasi. Sebuah studi dari Central Connecticut State University juga menyebutkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia hanya sebesar 0,01 persen (data tahun 2018). Hal ini tentu menjadi sebuah tanda tanya mengapa Indonesia dapat menduduki jajaran peringkat buncit dan sangat rendah dalam bidang membaca. 

Budaya literasi ini sangat penting diterapkan di lingkup lembaga pendidikan yang memang merupakan tempat harusnya literasi itu bertumbuh. Menurut KBBI sendiri, literasi adalah kegiatan membaca dan menulis. Lembaga pendidikan tentulah sangat erat dengan kegiatan membaca dan menulis yang ditujukan kepada siswanya. Namun mengapa masih saja literasi di Indonesia berapa pada titik rendah?

Tingkat literasi yang rendah ini disebabkan karena banyak faktor seperti kurangnya akses penyediaan buku, kecenderungan masyarakat untuk lebih memilih bermain gawai dan menonton televisi daripada membaca, serta kurangnya sosialisasi dan ajakan kepada masyarakat untuk rajin membaca. Kegiatan membaca dan menulis yang masih minim ini perlu ditingkatkan karena tingkat literasi suatu negara berpengaruh pada wawasan yang dimiliki oleh masyarakat negara tersebut. 

Di lingkup kampus, haruslah tingkat literasi ini dapat bertumbuh lebih tinggi. Mahasiswa merupakan siswa yang sudah memiliki kemampuan yang cukup dalam menghadapi keadaan. Mereka mau tidak mau dituntut untuk sadar dan lebih aktif dalam budaya literasi. Sebagai agent of change, mahasiswa dituntut untuk dapat membuat perubahan pada lingkungan sekitarnya salah satunya dengan meningkatkan budaya literasi ini. Jika mahasiswa saja malas membaca lalu bagaimana mereka akan memberikan kontribusi dan perubahan pada Indonesia? Literasi yang diterapkan sebenarnya akan membawa dampak baik bagi mahasiswa sendiri karena dapat melatih ketajaman berpikir kritis, memudahkan penyusunan tugas,  dan mengimplementasikan opini mereka dalam bentuk tulisan. Sehingga perlu adanya kesadaran mahasiswa untuk dapat memosisikan diri untuk berperan aktif dalam meningkatan budaya literasi. 

Peranan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya dimulai dari diri sendiri untuk menanamkan semangat dan jiwa membaca dan menulis, melakukan kampanye budaya literasi pada lingkungan sekitar, ikut aktif dalam kegiatan memajukan pendidikan terutama di budaya literasi dan ikut mendukung program pemerintah dalam meningkatkan budaya literasi seperti dalam kegiatan pameran buku, volunteer ke sekolah terpencil, pemilihan duta bahasa, dan kegiatan lainnya. 

Sudah saatnya mahasiswa untuk bergerak dan memberi perubahan pada bangsa melalui hal-hal kecil. Kontribusi kecil pada budaya literasi akan dapat meningkatkan peningkatan presentasi literasi. Karena dari hal kecil inilah bisa menjadi suatu perubahan besar yang dapat berdampak positif bagi negara kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun