Mohon tunggu...
Rio Dewata
Rio Dewata Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Analisis Good Company Bad Stock - PT Metropolitan Land Tbk

14 Desember 2016   21:13 Diperbarui: 15 Desember 2016   01:29 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PT. Metropolitan Land Tbk.

PT. Metropolitan Land Tbk. (Metland) dibentuk pada tanggal 16 Februari 1994. Fokus utama dari perusahaan ini yaitu pengembangan bangunan komersil. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Metropolitan Land Tbk, antara lain: Northern Trust Company SA Reco Newtown Pte. Ltd., Singapura (37,50%), PT Metropolitan Persada Internasional (36,70%) dan DBS Bank LTD S/A PTSL as Trustee of NS ASEAN Hospitality and Real Estate Fund (14,68%). Proyek-proyek MTLA, meliputi: residensial (Metland Menteng, Metland Puri, Metland Cyber City, Metland Tambun, Metland Transyogi, Metland Cileungsi dan Metland Cibitung.), pusat perbelanjaan (Mal Metropolitan, Grand Metropolitan dan Plaza Metropolitan), hotel (Horison Bekasi, Horison Seminyak, @HOM Tambun dan Metland Hotel Cirebon), gedung perkantoran dan apartemen (M Gold Tower).

Analisis Makroekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan semakin membaik pada tahun 2017. Gubernur BI Agus  Martowardojo memberikan pernyataan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2017 diperkirakan berada dikisaran 5.1 persen sampai 5.5 persen. Bahkan Bank Dunia memprediksi ekonomi Indonesia bisa tumbuh mencapai 5.3% pada tahun 2017. Pernyataan dari BI dan Bank Dunia semakin membuat investor semakin optimis dalam hal berinvestasi.

Sektor-sektor yang kemungkinan akan tumbuh dan menjadi prospek seperti; sektor perbankan, sektor properti, sektor ritel/perdagangan, sektor farmasi/rumah sakit, dan sektor komoditas. Terutama dengan adanya tax amnesty membuat sektor properti semakin diminati. Dana dari tax amnesty dapat disalurkan kedalam sektor properti karena baik untuk investasi jangka panjang.

Laporan Keuangan

lapkeu1-58513683139373061cc2b177.png
lapkeu1-58513683139373061cc2b177.png

Sumber: Reuters.com (13 Desember 2016)

screen-shot-2016-12-15-at-12-57-27-am-585188591393735927c2b178.png
screen-shot-2016-12-15-at-12-57-27-am-585188591393735927c2b178.png

screen-shot-2016-12-15-at-12-58-09-am-58518844a2afbd8e49c3c885.png
screen-shot-2016-12-15-at-12-58-09-am-58518844a2afbd8e49c3c885.png

Tabel diatas, jika dilihat dari sisi investor dengan melihat P/E ratio, menunjukkan bahwa MLTA yang memiliki PER dibawah rata-rata PER sektoral dan industri, harga saham ini dapat dikatakan murah (undervalued). Namun, untuk memastikan lebih lanjut bahwa saham ini memiliki harga yang murah dapat dilihat dari nilai PBV MTLA yang masih dibawah 1. Dilihat dari PER dan PBV dapat dipastikan bahwa saham MLTA termasuk undervalued dan cocok untuk dijadikan investasi jika dilihat dari tingkat ROE dan ROI menunjukkan bahwa investasi pada MLTA memiliki prospek yang cukup baik. Emiten ini termasuk good company jika dilihat dari laporan keuangan yang masih mencatatkan laba yang cukup baik, namun memiliki nilai saham yang jelek (bad stock) karena saham perusahaan ini dihargai dibawah nilai market, namun dengan tingkat pengembalian yang cukup baik.

Analisis Valuasi

Terjadi penurunan EPS tahun 2015 dibanding 2014 sebesar 20.42% yang dipengaruhi penurunan net income perusahaan. Penurunan ini didorong pertumbuhan ekonomi secara nasional dengan pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 4% hingga 4.75%. Untuk proyeksi pertumbuhan EPS pada tahun 2016, saya memprediksi pertumbuhan proyeksi akan meningkat sebesar 15%. Prediksi peningkatan EPS dipengaruhi karena adanya Tax Amnesty yang akan memberikan dampak terhadap sektor properti. Dimana properti dapat dijadikan alternatif  investasi jangka panjang bagi investor.

Penghitungan harga saham MTLA untuk 5 tahun kedepan dapat menggunakan proyeksi PER dan proyeksi EPS.

Harga saham tahun ke 5:         56.61 x 10 (Proyeksi PER)

                                                = 566.1

Proyeksi PER didapatkan dari average PER selama 3 tahun terakhir.

Deviden Tahun ke 5:               10% x total EPS 5 Tahun

                                                = 20% x 218.26

                                                = 43.652

Harga saham pada tahun ke-5 sebesar 566.1 + 43.65 = 609.75

untuk menentukan nilai wajar MTLA dimasa depan, diperlukan data risk premium Indonesia, risk premium Amerika Serikat dan suku bunga deposito agar menghasilkan risk premium.

Risk premium Indonesia per November: 2.16%

Risk premium Amerika Serikat: 4.41%

Bunga deposito: 6.50%

Risk Premium = 13.07%

Likuiditas

Current Ratio

Pada tahun 2015 MTLA mencatatkan aktiva lancar sebesar Rp 2.012.091.117.000 dengan total liabilitas jangka pendek sebesar Rp 866.858.726.000. Jika dimasukkan kedalam rumus, maka; 

current-ratio-585137e8927a61bb47e229b6.png
current-ratio-585137e8927a61bb47e229b6.png

Dari hasil tersebut dapat disimpukan bahwa perbandingan antara aktiva lancar dan utang lancar adalah 1 : 2.3. sehingga, untuk menutup utang lancar hanya diperlukan setengah dari aset lancar.

Quick Ratio

Sedangkan untuk quick ratio pada emiten MLTA sebesar 0.5651. Hal ini dikarenakan aset lancar saham MLTA berjumlah besar dalam bentuk persediaan, terutama pada aset real estate.

Dari rasio likuiditas yang telah dihitung, MTLA memiliki tingkat likuiditas yang baik jika menggunakan current ratio dikarenakan banyaknya aset persediaan real estate.

Rasio Solvabilitas

Debt to Equity Ratio

Pada tahun 2015, emiten ini memiliki tingkat rasio debt to equity sebesar 0.4643. Dengan demikian, emiten ini masih bersifat aman karena rasio utangnya masih kecil. Hal ini menunjukkan bahwa emiten masih mengoptimalkan pendanaan internal.

Debt to Asset Ratio

Pada tahun 2015, memiliki debt to asset sebesar 0.25. dengan demikian aset dari emiten masih lebih tinggi daripada total utang emiten tersebut.

SARAN

Jika dilihat dari pergerakan harga saham MTLA selama 5 bulan terakhir, telah mengalami penurunan.Dengan harga saham sekarang sebesar 262. Investorsebaiknya menunggu hingga harga menembus titik resistan diharga 267.33. Ketika harga sudah menembus titik resisten, investor disarankan untuk membeli saham MTLA karena kemungkinan harga saham akan terus meningkat. Meskipun harga saham akan mengalami penurunan, harga saham hanya akan turun sampai titik resistan di 277.33 dan akan kembali mengalami kenaikan. Investor yang telah membeli saham MTLA tidak perlu cemas akan masalah likuidasi, dikarenakan jumlah aset yang dimiliki oleh emiten MTLA masih lebih besar daripada tingkat liabilitas. Investor juga akan diuntungkan dengan nilai saham saat ini yang masih tergolong undervalued dengan tingkat return on investment diatas rata-rata ROI sektoral.

REFERENSI

finance.yahoo.com

http://www.reuters.com/finance/stocks/overview?symbol=MTLA.JK

http://www.metropolitanland.com/home/index.php

http://www.britama.com/index.php/2012/09/sejarah-dan-profil-singkat-mtla/

http://markets.ft.com/data/equities/tearsheet/financials?s=MTLA:JKT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun