Mohon tunggu...
Rio Febrian (RioDeNers)
Rio Febrian (RioDeNers) Mohon Tunggu... Nursepreneur, Event Planner, Writer -

Nursepreneur | Event Planner | Writer "Nursepreneurship: Gagasan & Praktik Kewirausahaan dalam Keperawatan" http://www.riodeners.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bidang-bidang Cakupan Usaha Nursepreneur (Bagian 1)

10 Desember 2015   12:51 Diperbarui: 10 Desember 2015   12:51 4198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang perawat pada dasarnya bebas menentukan bisnis/usaha yang akan dijalankannya tanpa adanya batasan atas cakupan bisnis tertentu, asalkan bisnis tersebut menghasilkan profit bagi dirinya dengan tetap mematuhi etika bisnis dan legal.

Akan tetapi, dalam kaitannya dengan nursepreneurship, seorang perawat tentunya akan melihat peluang usaha tidak hanya dari sisi profit semata, melainkan juga dari sisi pelayanan dan pengabdian kepada masyakarat.

Dengan kata lain, perawat akan melihat berbagai peluang usaha dalam cakupan bidang keperawatan, dengan tetap mengintegrasikan nilai-nilai keperawatan yang sudah dipelajarinya. Berbagai area cakupan usaha di bidang keperawatan yang dapat dikembangkan saat ini antara lain :

1. Area Pelayanan Keperawatan

"Tanpa harus meninggalkan tugas pokok sebagai perawat pelaksana di instansi kesehatan, seorang perawat pun dapat dalam membangun bisnis pada area pelayanan keperawatan"

Selain itu, lonjakan pembangunan fasilitas layanan kesehatan termasuk membangun rumah sakit baru dengan tambahan fasilitas kesehatan lainnya membuka peluang usaha bagi perawat pada area pelayanan keperawatan.

Bahkan pada area ini, perawat dapat berperan sebagai penggagas ide, pengelola, pemilik modal, pemilik saham ataupun sebagai owner. Berikut ini berbagai usaha perawat pada area pelayanan keperawatan antara lain:

1. 1. Home Care

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mendefinisikan bahwa home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan, atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit (Depkes RI, 2002). 

Home care merupakan bagian dari praktik mandiri perawat. Perawat melanjutkan perawatan yang pernah diterima klien dari rumah sakit atau pelayanan kesehatan lainnya atau mungkin pasien tidak ada indikasi masuk rumah sakit sehingga hanya membutuhkan pelayanan keperawatan di rumah.

1.2. Konseling Keperawatan

Konseling adalah proses memberikan bantuan dari seseorang kepada orang lain dalam membuat suatu keputusan atau memecahkan suatu masalah melalui pemahaman terhadap fakta, harapan, kebutuhan dan perasaan klien (Saraswati, 2002). Konseling sebagai cabang ilmu dan praktik pemberian bantuan kepada individu pada dasarnya memiliki pengertian yang spesifik sejalan dengan konsep yang dikembangkan dalam ilmu keperawatan.

Konseling keperawatan dapat membantu dan memotivasi klien untuk lebih bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri dalam mengatasi masalahnya. Konseling keperawatan juga diselenggarakan untuk mencapai pemahaman dan penerimaan diri, proses belajar dari berperilaku tidak adaptif menjadi adaptif, dan belajar melakukan pemahaman yang lebih luas tentang dirinya.

1.3. Praktisi Terapi Komplementer

Terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai pendukung pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain di luar pengobatan medis yang konvensional.

Pada dasarnya, terapi komplementer bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari sistem-sistem tubuh, terutama sistem kekebalan dan pertahanan tubuh, agar tubuh dapat menyembuhkan dirinya sendiri yang sedang sakit, karena tubuh kita sebenarnya mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri.

Kini terapi komplementer tersebut telah berkembang pesat menjadi bagian dari pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan. Bahkan terapi komplementer tersebut menjadi salah satu pilihan pengobatan masyarakat. Di Indonesia ada 3 (tiga) jenis terapi komplementer yang telah diintegrasikan kedalam pelayanan kesehatan di Indonesia, yaitu akupuntur, terapi hiperbarik, dan terapi herbal medik.

1. 4. Nursing Care Center

Nursing care center adalah lembaga keperawatan yang memberikan akses langsung pada klien dalam pelayanan keperawatan profesional yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat sesuai dengan masalah yang dihadapi masyarakat. 

Nursing care center merupakan pengelolaan terpadu dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian keperawatan melalui pemberdayaan seluruh potensi yang ada secara optimal. Dalam nursing care center pun selalu diupayakan untuk memandang keperawatan sebagai suatu kesatuan yang utuh, sehingga nursing care center memiliki karakteristik tertentu.

1. 5. Pelayanan Fisioterapi

Fisioterapi adalah suatu cara atau bentuk pelayanan kesehatan untuk mengembalikan fungsi organ tubuh dengan memakai tenaga alam. Dalam fisioterapi, tenaga alam yang dipakai antara lain listrik, sinar, air, panas, dingin, massage dan latihan yang mana penggunaannya disesuaikan dengan batas toleransi penderita sehingga didapatkan efek pengobatan (Krausen, 1985).

Perawat yang dibekali ilmu dan kompetensi terkait fisioterapi memiliki kewenangan untuk memberikan pelayanan kesehatan tersebut  kepada klien yang membutuhkannya. Salah satu uapaya fisioterapi yang dapat dilakukan perawata yaitu fisioterapi dada. Fisioterapi dada itu merupakan prosedur keperawatan atau metode pemenuhan kebutuhan oksigen.

1. 6. Klinik Praktik Bersama

Perawat dapat berkolarasi dengan tenaga kesehatan lain seperti dokter, apoteker, atau bidan dalam membuka klinik praktik bersama sebagai kolega. Pada kolaborasi tersebut terjadi proses komplek yang membutuhkan saling satu sama lain dalam bersama-sama membangun bisnis di bidang kesehatan.

Prinsip yang sama mengenai kebersamaan, kerja sama, berbagi tugas, kesetaraan, tanggung jawab, dan tanggung gugat juga menjadi awal terbentuk kolaborasi yang baik untuk menuju kesuksesan bersama.

* Tulisan ini merupakan salinan ulang dari buku penulis sendiri, Rio Febrian (2015), yang berjudul "Nursepreneurship: Gagasan & Praktik Kewirausahaan dalam Keperawatan".

Referensi: http://www.riodeners.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun