Mohon tunggu...
Rio Febrian (RioDeNers)
Rio Febrian (RioDeNers) Mohon Tunggu... Nursepreneur, Event Planner, Writer -

Nursepreneur | Event Planner | Writer "Nursepreneurship: Gagasan & Praktik Kewirausahaan dalam Keperawatan" http://www.riodeners.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Peluang Usaha di Bidang Keperawatan (Bagian 2)

29 November 2015   09:32 Diperbarui: 29 November 2015   10:11 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peluang usaha di bidang keperawatan juga bisa kita dapatkan dengan memahami fakta dan kecenderungan pola kesehatan masyarakat. Fakta tentang pola kesehatan masyarakat yang ada pada masa lalu, saat ini dan analisis prospek kebutuhan kesehatan masyarakat di masa yang akan datang merupakan kajian penting yang harus diketahui seorang nursepreneur dalam membaca peluang usaha. Saat ini telah terjadi suatu trend kecenderungan perubahan transisi pola kesehatan masyarakat. Perubahan tersebut nampaknya akan terus berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan mempengaruhi pola hidup masyarakat. Fakta-fakta perubahan tersebut (Sutarna, 2014) meliputi:

1. Perubahan Epidemiologi

Dahulu kebanyakan penyakit dikarenakan oleh infeksi. Seiring dengan keberhasilan suatu pelayanan, lingkungan saat ini sudah menjadi baik dan pencegahan terhadap sumber infeksi sudah dapat terkontrol maka penyakit infeksi pun dapat ditekan. Akan tetapi, masalah tersebut tidak selesai sampai disana karena timbul masalah baru yaitu masalah degeneratif. Penyakit infeksi telah bergeser dan berubah menjadi penyakit degeneratif yaitu penurunan fungsi organ.

"Pada kondisi epidemiologi ini terjadi perubahan pola penyakit."

Bahkan saat ini ada penyakit tanpa nama dengan gejala yang tidak jelas. Diberi obat pada gejala yang satu, timbul gejala yang lain. Gejala yang lain diberi obat, timbul gejala baru. Bahkan kadang-kadang mengacaukan dan mengaburkan gejala serta mengaburkan diagnosa. Sungguh sulit menemukan obat untuk masalah tersebut.

2. Perubahan Demografi

Perubahan ini berkaitan dengan kependudukan. Jika dahulu kondisi dan komposisi kependudukan kita digambarkan bentuknya seperti candi Borobudur (puncaknya kecil bawahnya besar), namun saat ini berubah menjadi bentuk candi prambanan (kedua ujung sama besar). Artinya,

"Dahulu jumlah orang-orang usia lanjut lebih sedikit dibandingkan anak-anak karena umur harapan hidup lebih pendek, manusia sudah meninggal sebelum tua."

Namun karena faktor kemajuan ekonomi, teknologi dan ilmu pengetahuan maka gizi semakin membaik sehingga jumlah orang usia lanjut lebih banyak dibandingkan anak-anak. Berarti harapan hidup panjang usia di Indonesia sudah semakin baik. Hanya pola hidup yang berubah, tidak jelas dan salah.

3. Perubahan Geografi

Perubahan ini berkaitan dengan kondisi lingkungan. Saat ini, kecenderungan masyarakat urbanisasi (dari kampung pindah ke kota) semakin meningkat dan  membawa dampak kepadatan penduduk, polusi, serta masalah sosial yang menyangkut masalah kesehatan. Selain itu, akibat dari kondisi perubahan tersebut, jumlah orang-orang usia lanjut pun meningkat.

"Grafik orang-orang usia lanjut yang selalu meningkat tersebut menggambarkan bahwa saat ini sudah mengarah kepada persiapan hidup dengan usia yang panjang."

Namun, disisi lain timbul masalah apakah orang-orang tersebut sudah siap mengelola kesehatannya sendiri sehingga tidak timbul penyakit-penyakit degeneratif selanjutnya.

4. Perubahan Gaya Hidup

"Gaya hidup orang saat ini sangatlah berbeda dengan pandangan para orang tua kita atau kebanyakan orang yang lahir lebih dahulu. Mungkin mereka akan menilai bahwa gaya hidup orang saat ini sangatlah aneh."

Contohnya, dahulu mungkin aneh ketika pria pergi ke salon kecantikan. Namun, saat ini hal tersebut adalah hal yang biasa dan wajar karena mereka pun ingin tetap tampil muda dan sehat. Bahkan saat ini pun sudah banyak sekali bermunculan salon yang menyediakan jasa perawatan pria.

Contohnya lainnya, kalau kita perhatikan pertumbuhan anak-anak saat ini yang jauh lebih pesat dari pertumbuhan anak-anak dahulu. Hal tersebut dikarekan faktor gizi terpenuhi yang mulai diperhatikan orang tua kepada anaknya. Mungkin dahulu sebutir telur dimakan berdua cukup untuk sekedar mengenyangkan perut tetapi saat ini kebutuhan makanan harus terpenuhinya standar gizi yang diperlukan oleh tubuh, hanya pola makan yang kadang-kadang keliru. Akibatnya orang-orang usia lanjut yang ingin tetap eksis, tampil sehat, cantik, dan panjang umur yang terkena dampaknya. Mereka yang butuh kesehatan, kecantikan, dan kebugaran tubuh tetapi belum tahu apa yang harus dilakukan.

* Tulisan ini merupakan salinan ulang dari buku penulis sendiri, Rio Febrian (2015), yang berjudul "Nursepreneurship: Gagasan & Praktik Kewirausahaan dalam Keperawatan".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun