Mohon tunggu...
Rio Febrian (RioDeNers)
Rio Febrian (RioDeNers) Mohon Tunggu... Nursepreneur, Event Planner, Writer -

Nursepreneur | Event Planner | Writer "Nursepreneurship: Gagasan & Praktik Kewirausahaan dalam Keperawatan" http://www.riodeners.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Perawat Wajib Melek Entrepreneurship

24 September 2015   09:41 Diperbarui: 28 November 2015   12:28 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wawasan entrepreneur bagi perawat sebenarnya dapat dipelajari sambil melakukannya (learning by doing), namun harus diingat bahwa wawasan tentang jenis usaha yang dipilih tetap sangat diperlukan. Sebab, jika tanpa hal tersebut, seperti menyelam ke dasar laut tanpa tabung gas, sangatlah berisiko.

Banyak orang belajar dan tidak pernah bertindak maka hasilnya nol besar.  Selain itu, banyak juga orang yang bertindak namun tidak pernah belajar maka hasilnya hanya begitu-begitu saja dan tidak berkembang. Ibarat analogi mangkuk rezeki, kalau kita tidak pernah belajar untuk memperbesar rezeki tersebut maka rezeki yangberlimpah akan terus tumpah karena mangkuk rezeki yang dimiliki tidak bertambah besar.

Bahkan ada yang lebih parah yaitu orang yang tidak belajar dan tidak bertindak, maka mereka hanya menjadi pengangguran seumur hidup dan terus menjadi beban orang lain. Sekarang saatnya untuk bertindak. Bertindak bukan berarti berhenti belajar.

Nursepreneur merupakan istilah baru dalam mempopulerkan entrepreneurship yang dikaitkan dengan perawat atau dunia keperawatan. Seiring dengan gencarnya program gerakan nasional kewirausahaan pada masyarakat luas, kalangan kampus adalah salah satu sasarannya. Para calon intelektual yang tengah dalam studi pada berbagai bidang ilmu berusaha dikenalkan pada dunia wirausaha.

Hal tersebut merupakan langkah usaha membekali wawasan dan pengetahuan dasar kepada mereka agar kelak setelah meninggalkan kampus tidak selalu berorientasi pada keinginan untuk menjadi pegawai atau karyawan, tapi justru menjadi pencipta lapangan pekerjaan. Di beberapa kampus yang concern dalam program ini bahkan sampai membentuk satu wadah resmi pusat pelatihan dan riset bisnis yang tidak hanya ditujukan pada mahasiswa saja tapi untuk masyarakat luas.

Khusus untuk para mahasiswa ilmu keperawatan, maka istilah nursepreneur dipakai untuk mengenalkan dan memberi pengetahuan dasar tentang kewirausahaan. Hal tersebut diupayakan sebagai sebuah upaya lompatan pola berpikir menanggulangi pengangguran melalui dunia pendidikan. Lebih jauh lagi memang ditujukan agar dapat membentuk jiwa-jiwa wirausaha baru yang dapat berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat, di samping memiliki soft skill dan keterampilan yang kompeten dalam bidang profesi keperawatan sesuai dengan disiplin studi yang dijalani.

Pendidikan entrepreneurship dalam bidang keperawatan merupakan bentuk investasi yang paling baik. Pendidikan tersebut memegang peran penting dalam pembangunan sumber daya manusia. Sistem pendidikan yang baik menghasilkan sumber daya manusia yang unggul.

Sumber daya manusia yang unggul tersebut dalam memajukan peradaban ibarat jantung dalam tubuh manusia. Ketika kualitas sumber daya manusia tinggi, maka dapat mengangkat peradabannya, dan sebaliknya. Sehingga dapat dikatakan bahwa pendidikan merupakan pilar peradaban yang sangat penting.

Nursepreneur adalah tumpuan harapan bangsa di masa depan. Kalau tidak dimulai sekarang, maka harus menunggu apalagi untuk melahirkan deretan entrepreneur Indonesia. Kompetensi entrepreneurship bagi perawat merupakan kebutuhan penting dan mendesak bagi bangsa Indonesia.

Perawat harus menumbuhkan semangat entrepreneurship khususnya terkait dengan bisnis di bidang keperawatan. Perawat tidak boleh hanya sekedar menjadi penonton yang duduk diam berpangku tangan, terlebih lagi di saat ‘pihak asing’ menyerbu ‘rumah’ kita. Perawat harus berani mengambil risiko untuk ikut ‘bermain’ di dalamnya. Ibarat sekumpulan bebek di tepi kali yang menonton ‘seorang’ temannya yang berani meniti jembatan untuk menyeberang ke tepi kali lainnya.

Pilihannya hanya dua, yaitu sekarang atau tidak sama sekali. Selain itu, beberapa alasan perawat wajib ‘melek’ nursepreneurship antara lain: tuntutan kemandirian perawat itu sendiri agar tidak jatuh ke jurang pengangguran intelektual, menyediakan lapangan kerja, baik untuk perawat sendiri, tenaga kesehatan lainnya, maupun sumber daya manusia lainnya, dan peran serta perawat dalam usaha pemulihan perekonomian nasional Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun