Sejak saat itu Miyazaki tetap terus memproduksi film dengan prestasi internasional, seperti garapan terbarunya The Boy and The Heron (2023) yang kembali memenangkan Best Animated Feature dan memberikannya piala Oscar kedua.Â
Secara umum, film garapan Jepang meraih berbagai macam prestasi, penghargaan, dan pujian dari sineas seluruh dunia. Namun sayangnya, hanya segelintir film Jepang saja yang terekspos kepada masyarakat internasional. Keterbatasan bahasa dan sulitnya distribusi film Jepang ke negara lain termasuk Indonesia tampaknya menjadi beberapa alasan kurangnya eksposur pada Nihon Eiga ini.Â
Melihat dari popularitasnya, anime tampak menjadi satu-satunya jalan bagi industri film negara bunga Sakura untuk dapat bersaing di kancah internasional. Walaupun film seperti Seven Samurai dipuji oleh sineas di dunia, tapi tampaknya perjalanan untuk popularitas film Jepang dapat mencapai khalayak luas dunia masihlah panjang.Â
Referensi
CNN Indonesia. (2021). Merayakan 20 Tahun Kegemilangan Spirited Away. Dilansir dari https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20210723162948-220-671420/merayakan-20-tahun-kegemilangan-spirited-awayÂ
Statista. (2023). Japanese Movies With The All-Time Highest Box Office Revenue in Japan as of December 2023. Dilansir dari https://www.statista.com/statistics/1262696/japan-most-successful-japanese-movies-all-time-box-office-revenue/Â
The Numbers. (2024). Box Office History for Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Movies. Dilansir dari https://www.the-numbers.com/movies/franchise/Demon-Slayer-Kimetsu-no-Yaiba#tab=summary
The Numbers. (2024). Box Office History for Godzilla Movies. Dilansir dari https://www.the-numbers.com/movies/franchise/Godzilla#tab=summaryÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H