Godjira (2016) menjadi percobaan pertama untuk reboot waralaba Godzilla di layar lebar Jepang. Selama penayangannya, Shin Godjira mampu meraih 75 juta dollar AS (The Numbers, 2024). Film garapan Hideaki Anno ini telah meraih beberapa penghargaan nasional dalam Japan Academy Prize.Â
Usaha untuk menghidupkan kembali Godzilla oleh Industri Film Jepang tidak berhenti di Shin Godjira. Godzilla: Minus One (2023), menjadi film Godzilla yang menyita perhatian publik internasional.Â
Walaupun penghasilan yang didapatkan tidak dapat mencapai angka pendapatan film Godzilla Amerika, Godzilla: Minus One dapat digadang sebagai film Godzilla terbaik di era modern.Â
Selama penayangannya, Godzilla: Minus One telah meraih 103 juta Dollar AS (The Numbers, 2024). Film ini juga menjadi film Godzilla pertama di waralabanya yang mampu meraih penghargaan Oscar. Â
Anime, Identitas Industri Film Jepang Saat IniÂ
Animasi menjadi hal yang sulit untuk dipisahkan dengan industri film Jepang. Anime, sebutan khas untuk animasi Jepang, nampaknya telah menjadi ciri khas untuk karya sinematik Jepang.Â
Bahkan film dengan penghasilan terbesar dari Jepang saat ini dipegang oleh Demon Slayer The Movie: Mugen Train (2020), film anime adaptasi dari manga karya Koyoharu Gotouge (Statista, 2023).Â
Film garapan dari studio Ufotable ini mampu meraih 507 juta Dollar AS secara internasional (The Numbers, 2024). Anime tampaknya telah menjadi medium utama sebagai ladang keuntungan bagi industri film Jepang.
Jika membahas akan film anime, Hayao Miyazaki merupakan nama yang tidak dapat diabaikan. Dari 15 film Jepang dengan penghasilan teratas, terdapat 5 film yang ia sutradarai di dalamnya. Spirited Away (2001) menjadi karya terbesarnya, sebagai film Jepang dengan penghasilan tertinggi sebelum akhirnya digeser oleh film Demon Slayer.Â
Film ini juga mampu meraih penghargaan piala Oscar pada tahun 2003, mengalahkan Ice Age (2002) dan Lilo & Stitch (2002) untuk Best Animated Feature (CNNIndonesia, 2021).Â