Mohon tunggu...
Bernardino Realino Arya B
Bernardino Realino Arya B Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Hanya penulis pemula

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kehangatan Keluarga sebagai Kunci Iklan McDonalds

26 November 2023   20:37 Diperbarui: 26 November 2023   21:14 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Youtube/McDonalds Indonesia)

Pada zaman segala sesuatu serba cepat, tidak mungkin ada orang yang tidak mengetahui McDonald. Waralaba makanan cepat saji dari Amerika yang tersebar di 100 lebih negara di dunia. McDonalds atau biasa disebut McD ini menyajikan berbagai macam menu cepat saji seperti ayam, cola, hingga burger. Dilansir dari dataindonesia.id McD memiliki kurang lebih 40.300 gerai di dunia. Luasnya jangkauan McD memberikannya posisi salah satu dari 5 waralaba makanan cepat saji terbesar dan terpopuler di dunia. 

Dalam menyebarkan dan mempertahankan popularitasnya, iklan menjadi suatu kunci bagi sebuah perusahaan. Hal ini juga berlaku bagi McD yang iklannya sering ditampilkan di layar televisi atau di media sosial seperti Youtube atau X. Terkadang iklan yang ditampilkan hanya menunjukan produk terbaru mereka saja. Namun, tak jarang bagi McD untuk menciptakan iklan yang dapat menarik perhatian masyarakat melalui cerita.

Tema keluarga sepertinya menjadi sebuah kunci bagi perusahaan untuk mendapat atensi dari masyarakat. Kisah akan kebersamaan sebuah keluarga dapat menyentuh perasaan banyak orang karena mudah untuk merasa terhubung dengan kisahnya. Kehangatan dalam kebersamaan sebuah keluarga akan beresonansi positif dengan konsumen yang menonton iklannya. Mungkin itulah yang menjadi alasan mengapa seringkali keluarga menjadi tema dalam sebuah iklan seperti iklan McD.

Iklan McD dengan tema kehangatan keluarga juga terdapat di Indonesia. Dalam iklan yang dirilis 5 September 2023 lalu di kanal Youtube McDonalds ID, menunjukan kisah antara seorang ayah dan anak perempuannya yang akan merantau untuk kuliah. Sang ayah merasa sedih ketika mengantar anaknya untuk merantau. Di tengah jalan sang anak mengajaknya untuk datang ke gerai McD dan menikmati burger bersama sembari mengatakan "biar ngga cepet kangen".

(Sumber: Youtube/McDonalds Indonesia)
(Sumber: Youtube/McDonalds Indonesia)

Iklan dengan judul "Ciptakan Momen Berharga Lebih Lama bersama Double Big Mac" tersebut mampu memberi perasaan hangat di hati para penontonnya. Iklan yang telah ditonton sebanyak 2,6 juta kali di Youtube ini telah dapat mempromosikan restonya dan produk burger miliknya kepada banyak orang.

Perihal iklan dengan tema keluarga ini tidak hanya digunakan oleh McD Indonesia saja tetapi terdapat juga dari cabang luar negeri. Salah satunya adalah McD Jepang yang menayangkan iklan berbentuk Gif pada akun @McDonaldsJapan di X. Berbeda dengan iklan Indonesia yang menampilkan perpisahan antara anak dan ayah, McD Jepang menampilkan keharmonisan keluarga kecil yang tengah menikmati makanan mereka di rumah.

(Sumber: X/@McDonaldsJapan)
(Sumber: X/@McDonaldsJapan)

Keunikan pada iklan ini adalah menggunakan animasi, berbeda dengan iklan dari Indonesia. Jepang terkenal dengan animasinya, bahkan cukup populer di Indonesia pula. Reputasi tersebut sepertinya berusaha digunakan oleh McD Jepang untuk menciptakan iklan yang populer di masyarakat melalui animasi. Hal tersebut tampaknya berhasil melihat iklan tersebut telah dilihat sebanyak 151 juta kali di X.

Selain menggunakan animasi, sama seperti iklan di Indonesia mereka menggunakan kehangatan keluarga untuk menarik perhatian khalayak. Namun, tidak dengan perpisahan tapi menunjukan kebersamaan keluarga. Tentunya hal itu dapat memberi persepsi positif bagi McD dari calon pembeli. Nampaknya, menarik perasaan pelanggan melalui iklan telah menjadi norma bagi McD di berbagai cabang negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun