Mohon tunggu...
Rio Ardian
Rio Ardian Mohon Tunggu... Editor - MAHASISWA IAIN JEMBER

PAI A 7

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengertian Membaca Al Quran serta Irama-irama yang Digunakan dalam Tilawatil Qur'an

5 April 2023   21:50 Diperbarui: 5 April 2023   22:04 1078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A.  Membaca al quran

Membaca merupakan upaya membantu perkembangan otak. Dengan membaca, otak menyimpan banyak informasi yang akan terus disimpan sampai mereka membutuhkan informasi itu. 

Membaca juga dapat membantu manusia terus mencari tahu sesuatu yang baru dan menarik karena setiap yang kita baca akan memberikan informasi-informasi penting yang akan berguna dalam kehidupan. Membaca tidak saja dengan buku, dengan melihat kejadian alam sekitar manusia sudah bisa dikatakan membaca, membaca situasi dan kondisi. 

Mata adalah kunci untuk manusia bisa melihat dan membaca apa saja yang terjadi di sekitarnya. Perintah membaca baik yang tersurat maupun yang tersirat pada 14 abad yang lalu, saat Nabi Muhammad SAW. menerima wahyu yang pertama yang sekaligus melegitimasi Kenabian dan Kerasulannya. Yaitu dengan turunnya surah al alaq perintah ALLAH SWT untuk membaca karena membaca merupakan hal penting dalam kehidupan manusia dengan membaca kita akan mudah memperoleh informasi. Membaca al quran juga benilai ibadah baik bagi yang membacanya ataupun yang mendegarkannya

B.  Tingkatan Membaca

Tingkat membaca Al-Quran berdasarkan kaidah Tajwid ada empat berikut dengan karakteristiknya diantaranya yaitu:

a. Tahqiq yakni membaca Al-Quran dengan memberikan hak-hak setiap huruf secara tegas, jelas dan teliti seperti memanjangkan mad, menegaskan hamzah, menyempurnakan harakat, serta melepaskan huruf secara tartil, memperhatikan panjang pendek, waqaf dan ibtido, tanpa merampas huruf.

b. Tartil yakni maknanya hampir sama dengan tahqiq hanya saja tartil lebih luwes dibandingkan tahqiq. Kesempurnaan tartil ialah menebalkan kalimat sekaligus menjelaskan huruf-hurufnya. Pada bacaan turtil lebih ditekankan pada aspek memahami dan merenungi kandungan-kandungan ayat Al-Quran sedangkan tahqiq lebih cenderung menekankan pada aspek bacaan.

c. Tadwir ialah membaca Al-Quran dengan

memanjangkan Mad, akan tetapi tidak sampai penuh. Taduir merupakan cara membaca Al-Quran dibawah tartil diatas hadr (tingkatan ke empat).

d. Hadr ialah membaca Al-Quran dengan cepat, ringan dan pendek, namun tetap dengan menegakan awal kalimat serta meluruskannya. Suara mendengung tidak hilang. Meski cara membacanya cepat dan ringan, ukurannya harus sesuai dengan standar riwayat-riwayat yang sahih yang diketahui oleh para pakar qiraah.

Metode Memabaca Al-Quran

C.  Metode Tilawah

Makna tilawah awalnya adalah mengikuti (tabi'a atau ittaba'a) secara langsung dengan tanpa pemisah, yang secara khusus berarti mengikuti kitab-kitab Allah, baik dengan cara qira'ah merupakan salah satu keterampilan dalam membaca Al Quran dengan alunan suara yang merdu. (intelektual) atau menjalankan apa yang terkandung di dalamnya 

Secara lebih singkatnya, metode tilawah dapat diartikan sebagai cara membaca al quran dengan bacaan yang baik dan indah sesuai dengan kaidah atau aturannya yang bersifat spiritual atau aktifitas membaca yang diikuti komitmen dan kehendak untuk mengikuti apa yang dibaca dengan disertai sikap ketaatan dan pengagungan. 

Oleh karena itu, dalam Al-Qur'an kata tilawah lebih sering digunakan daripada kata qira'ah dalam konteks tugas para rasul 'alaihimussalam. Syaikh Ibnu Utsaimin dalam kitabnya Majalis Syahri Ramadlan menguraikan cakupan makna tilawah ke dalam dua macam :

1.Tilawah Hukmiyah, yaitu membenarkan segala informasi Al Qur'an danmenerapkan segala ketetapan hukumnya dengan cara menunaikan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan- laranganNya.

2.Tilawah Lafdziyah, yaitu membacanya. Inilah yang keutamaannya diterangkan oleh Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam dalam hadits Bukhari:

Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al- Qur'an dan yang mengajarkannya

D.  Berikut ini merupakan irama dalam membaca al-qur'an

1. Bayyati merupakan jenis irama lagu yang bergerak lambat. Bayyati memiliki empat tingkatan nada yaitu bayyati asli qoror, bayyati asli nawa, bayyati husaini nawa, bayyati asli jawab, dan bayyati asli jawabul jawab, dan bayyati syuri jawabul jawab.

2. Shoba merupakan salah satu irama membaca Al-Qur'an yang terdengar ringan, namun hentakannya cepat. Lantunannya halus, lembut dan terkesan sendu. Shoba terdiri dari empat level, yakni a) shoba ashli, b.) Shoba mahur, c.) Shoba bastanjar dan d) shoba mangal ajam.

3. Hijaz adalah jenis irama lagu dalam membaca Al Qur'an yang bergerak dengan lambat dan penuh khidmat. Hijaz berkarakter khas ketimuran, terkesan indah, dan asli mendasar. Biasanya, hijaz digunakan setelah nahawand. Karena itu, maqom hijaz diawali dengan akhir nada jawab nahawand sebelumnya.

4. Irama dengan lagu Nahawand sering kali disenandungkan pada ayat-ayat Alquran yang sedih. Terdapat lima tingkatan nada pada irama Nahawand.

5. Irama sika adalah salah satu dari banyak irama Al Qur'an yang sering dilantunkan oleh setiap qori di seluruh dunia. Bisa dikatakan, sika merupakan sebuah irama yang cukup unik. Gerakannya yang ringan dan bersahaja menjadikan ia berbeda dengan irama lain.Nah, irama ini juga amat sesuai untuk digunakan pada ayat-ayat yang menceritakan kisah Nabi atau kaum, kerohanian, hari kiamat dan sebagainya. Hal ini dikarenakan ia mempunyai alunan yang lembut hingga dapat menusuk kalbu setiap pendengarnya

6. Rost merupakan irama yang bergerak ringan dan cepat.umumnya, irama ini digunakan untuk mengumandangkan adzan dan untuk mengimami sholat. Rost terdiri dari empat tingkatan nada, yakni, a) rost awal maqom, b) rost syabir, c) rost alan nawa dan d) rost zanjiran.

7. Irama dengan lagu Jiharkah memiliki karakteristik dengan suara minor yang khas lalu dilanjutkan dnegan nada yang tinggi. Irama jiharkah memiliki dua tingkatan nada. Baca Alquran berlagu jiharkan ini biasanya digunakan untuk lantunan takbiran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun