Ada beberapa film yang sangat unik dan meninggalkan kesan yang tidak mudah hilang dari ingatan. "mother!" adalah salah satunya. Setelah alpa dari kursi sutradara selama 3 tahun, Darren Aronofsky kembali membuat dunia tercengang dengan "mother!" Seperti filmnya sebelumnya, "Noah", "mother!" sarat alegori biblikal. Namun, dengan pengemasan yang benar-benar gelap dan di luar akal, "mother!" bisa jadi adalah film paling opresif dan ambisius dari seluruh portfolio sutradara satu ini.
Ceritanya sebenarnya sederhana. Seorang pujangga (dalam kredit dinamakan "Him", dimainkan oleh Javier Bardem) beserta istrinya (dalam kredit dinamakan "mother", dimainkan oleh Jennifer Lawrence) tinggal dengan tenang di sebuah rumah besar yang tampaknya jauh dari mana-mana. Mereka saling mencintai, Him berusaha mengatasi writer's block, mother memelihara dan mendekor rumah itu. Sampai pada suatu ketika seorang pria (Ed Harris) datang, sang wanitanya (Michelle Pfeiffer) dan kesunyian rumah itu terganggu, dan hal-hal yang tak terbayangkan terjadi di rumah itu.
"mother!" adalah film yang multitafsir. Aronofsky mencoba untuk mengandaikan apa reaksi dan sikap Ibu Bumi terhadap campur tangan Tuhan dalam penciptaan bumi dan manusia dan kehidupan, yang kulminasinya adalah kelahiran dan kematian Yesus dan akhir dari segala jaman. Di saat yang sama, Aronofsky mendapatkan celah untuk memasukkan komentar-komentarnya mengenai harga yang dibayar untuk sebuah ketenaran.Â
Hasilnya, "mother!" adalah kontemplasi dari kejatuhan manusia dalam dosa, dan bagaimana kebusukan manusia yang terefleksikan dalam lingkup personal, spiritual dan kosmologikal. Aronofsky berusaha untuk memampatkan semuanya dalam satu film, dan walaupun hasilnya bervariasi, namun secara keseluruhan Aronofsky mampu membungkus semua simbolisme dengan cukup rapi.
"mother!" melibatkan penonton tidak hanya dengan simbolisme, namun juga dengan cara-cara lain. Sinematografer Matthew Libatique memampatkan mother dalam jarak pandang close-up, dan kamera ikut bergerak bersamanya. Keputusan yang tepat, karena dengan cara ini penonton memaksa penonton untuk menghidupi karakter mother, melihat sebagaimana ia melihat, tahu sebagaimana ia tahu dan merasakan sebagaimana ia merasakan.Â
Gerakan kamera handheld serta penyuntingan gambar yang cepat meningkatkan ketegangan dan menggambarkan alur waktu yang cepat dimana penonton (dan mother) tidak sempat untuk berhenti sejenak. Ini ditunjang pula dengan penataan suara dari Jóhann Jóhannsson yang atmosferik tanpa mengandalkan scoring sama sekali. Aronofsky berhasil mentransfer rasa sakit emosional dan fisik mother dan rumah yang menjadi latar film kepada penonton.
"mother!" sangat didukung oleh penokohan Him dan mother. Memang dinamika penokohan mereka yang benar-benar menggerakan alur dramatis film. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa Javier Bardem dan Jeniffer Lawrence, walaupun memiliki perbedaan umur yang sangat jauh, sangat mumpuni memerankan peran suami-istri. Ditambah lagi, karena sifat cerita yang sangat multitafsir, penokohan mereka harus lebih dari sekedar pasangan biasa.Â
Mereka harus mampu juga menjelma menjadi identitas-identitas yang lingkupnya jauh lebih besar. Bardem dan Lawrence memiliki beban yang sangat berat, namun totalitas mereka sangat terbayarkan lunas, bahkan lebih. Akhirnya, kita diajak untuk juga mengerti dinamika entitas-entitas besar yang direpresentasikan oleh tokoh Him dan mother, sehingga dengan cara seperti itu penonton benar-benar merasa mendapatkan suatu pencerahan baru.
Pada akhirnya, ketika film berakhir dalam alunan lembut cover Patti Smith dari lagu "The End of the World", "mother!" mencapai titik tertinggi pencapaiannya. Penonton hanya dibiarkan melongo atau mengalami katarsis, seraya merenungkan film ini sebagai film yang hanya mampu dibuat oleh seorang Darren Aronofsky.
mother! | 2017 | Nominasi, Golden Lion, 2017 Venice Film Festival | Sutradara: Darren Aronofsky | Pemain: Javier Bardem, Jennifer Lawrence, Ed Harris, Michelle Pfeiffer, Brian Gleeson, Domnhall Gleeson, Stephen McHattie, Kristen Wiig | Penulis naskah: Darren Arronofsky | Sinematografer: Matthew Libatique | Penyunting: Andrew Weisblum | Penata produksi: Philip Messina | Penata suara: Jóhann Jóhannsson
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H