Mohon tunggu...
Rio Aditya Ermindo
Rio Aditya Ermindo Mohon Tunggu... Administrasi - President Climate Cardinal Jakarta

Mengenai penulis Rio Aditya Ermindo juga dikenal sebagai President Climate Cardinal Jakarta, sebuah organisasi international yang berfokus pada isu perubahan iklim dan lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Hubungan Jakarta dengan Perekonomian Nasional Indonesia

13 September 2020   13:26 Diperbarui: 20 September 2020   12:19 5361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mencatat 70% perputaran uang di Indonesia berada di Jakarta. - Suryo Bambang Sulisto (2013)

Rencana pemerintah DKI Jakarta yang ingin kembali menjalankan PSBB total pada Rabu malam melalui siaran persnya (9/9/2020), mengundang sentimen negatif di pasar modal Indonesia.

Sentimen negatif pasar modal tercermin dari kinerja IHSG di keesokan hari, tercatat terjadinya penurunan sebesar 5% di level Rp 4.891,87.

Kinerja buruk tersebut direspon oleh Bursa Efek Indonesia dengan menghentikan perdagangan di pasar modal sementara waktu atau trading halt pada kamis (10/9/2020) selama 30 menit (10.36 - 11.06).

Hal tersebut tidak dapat dihindari mengingat perputaran uang di Indonesia mayoritas ada di DKI Jakarta dengan kata lain perekonomian di Indonesia masih tercentalisasi.

DKI sudah sejak lama menjadi "gula" yang begitu manis dimata pendatang, DKI seakan tidak habis pesonanya sebagai tujuan untuk mencari nafkah dan memperbaiki taraf ekonomi.

Kedatangan warga luar daerah ke Jakarta sudah menjadi hal yang lumrah terjadi, karena Jakarta dianggap lebih menjanjikan dari daerah asal mereka.

Dengan adanya pandemi kita dapat saksikan bersama bahwa, perlu adanya pemerataan ekonomi ke seluruh wilayah di Indonesia tanpa terkecuali.

Dengan pemerataan ekonomi, Jakarta tidak lagi menjadi daerah yang dominan tetapi menjadi daerah yang setara dengan daerah lain. Maka minat tenaga kerja untuk ke Jakarta akan berkurang, dan mereka dapat menjadi penggerak ekonomi di daerahnya masing masing.

Pemerataan ekonomi bertujuan untuk menghindari kerentanan ekonomi nasional, jika satu wilayah yang menjadi central ekonomi mengalami kebuntuan dan menghentikan kegiatan ekonomi di wilayah tersebut.

Maka daerah lain akan tetap berjalan dengan baik, dan pergerakan ekonomi nasional pun tidak akan mengalami dampak yang significant.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun