Di sisi lain, Amorim telah menunjukkan kemampuannya dalam menghadapi tekanan besar di Sporting CP, terutama saat memenangkan gelar Liga Portugal pada 2021, yang mengakhiri puasa gelar 19 tahun untuk klub tersebut. Namun, tekanan di MU jauh lebih besar. Liga Inggris jauh lebih kompetitif, dan setiap kekalahan akan langsung menjadi bahan pembicaraan di media. Oleh karena itu, Amorim perlu cepat beradaptasi dengan lingkungan yang sangat berbeda jika ia ingin sukses di MU.
Keunggulan Amorim: Kemampuan Mengelola Pemain Muda dan Dinamika Tim
Salah satu hal yang membedakan Ruben Amorim dari manajer lain adalah kemampuannya untuk mengembangkan pemain muda. Di Sporting CP, ia berhasil mengasah bakat muda dan membimbing mereka menjadi pemain inti yang mengubah wajah tim. Di Manchester United, di mana ada talenta muda seperti Alejandro Garnacho, Facundo Pellistri, dan Amad Diallo, Amorim memiliki potensi besar untuk memaksimalkan potensi mereka dalam sistem permainannya yang cepat dan intens.
Di sisi lain, perombakan skuad akan memberikan Amorim lebih banyak kebebasan dalam memilih pemain yang sesuai dengan gaya permainan yang ia terapkan. Jika ia berhasil mengintegrasikan pemain-pemain baru dengan cepat dan membangun tim yang solid, maka kesuksesan bisa segera tercapai. Namun, jika ada ketidakseimbangan dalam skuad atau ketidakcocokan antar pemain, hal ini bisa memperlambat perkembangan tim.
Kesimpulan: Sukses atau Tantangan Besar?
Ruben Amorim memiliki potensi besar untuk sukses di Manchester United, terutama jika perombakan skuad yang terjadi di musim dingin mendatang sesuai dengan visinya. Filosofinya yang menyerang dan dinamis bisa membawa perubahan positif bagi MU yang tengah mencari identitas permainan. Namun, tantangan utama akan datang dari tekanan yang sangat besar dan kebutuhan untuk beradaptasi dengan cepat dengan Premier League yang penuh persaingan.
Perombakan skuad memang bisa memberi peluang, tetapi juga membawa risiko besar, terutama jika perubahan terlalu drastis di tengah musim. Jika Amorim mampu menyesuaikan diri dengan dinamika Premier League dan membangun tim yang solid dengan bantuan pemain baru yang sesuai dengan filosofi permainannya, maka kesuksesan bukanlah hal yang mustahil. Namun, kesabaran akan menjadi kunci dalam proses ini, baik dari manajemen klub, pemain, maupun para penggemar.
Rio Adhi Nugraha, Mahasiswa Universitas Negeri Semarang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H