Mohon tunggu...
rio nisafa
rio nisafa Mohon Tunggu... -

Rockin'>>>!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Doa dan Logika

14 Agustus 2015   14:43 Diperbarui: 14 Agustus 2015   14:43 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Seharian ini banyak beredar tweet Yusuf Mansur. "270an jt penduduk Indonesia, doa bareng, 40hr, pake 7 TV Nasional, pagi siang sore malem, beres dah. Dolar bs lsg di bawah ceban."

2. Langsung aja tweet ini menimbulkan kehebohan di dunia maya. Berbagai reaksi muncul. Salah satu balesan tweet ada di foto yang terlampir.

3. Kebanyakan orang yang merespon ini terdengar nyinyir. Misalnya saja, yang gue baca dari http://nasional.rimanews.com/peristiwa/read/20150814/228846/Punya-Solusi-Ajaib-Bikin-Rupiah-di-Bawah-10-Ribu-Yusuf-Mansur-Dibully
atau lu bisa search sendiri di twitter.

4. Bagi gue, enggak ada yang salah dengan doa. Persoalan logis atau enggak itu bukan urusan kita, itu "hak preogratif" Tuhan untuk mengabulkan atau tidak. Asalkan doanya untuk kebaikan untuk sah-sah saja jika berdoa.

5. Misalnya aja, suatu daerah sedang dilanda kekeringan panjang. Apakah kita tidak boleh berdoa, termasuk sholat istisqa' hanya karena musim hujan belum datang berdasarkan perkiraan cuaca? Apakah orang akan mengurungkan niat berdoa karena cuaca makin hari makin panas, dan tanda-tanda hujan turunpun tidak terlihat?

6. Dalam keadaan yang darurat, misal saat lu tenggelam di lautan luas. Apakah lu berpikir sejauh mana lu akan bertahan di lautan -tanpa pelampung- lalu membandingkan seberapa cepat kapal SAR akan datang? Setelah kemungkinan peluang hidup bisa terhitung; lu akan ngambil keputusan berdoa atau enggak berdoa.

7. Tentu saja doa harus diikuti oleh usaha. Dalam kasus tengelam tersebut, bagaimana caranya agar orang tersebut bisa bertahan. Kebetulan kemarin gue baca teknik mengambang saat darurat dari beranda Facebook. Lalu apa salahnya berdoa?

8. Apakah doa "harus" diikuti oleh sesuatu yang dianggap oleh sebagian orang logis? jawab sendiri poin 5 atau 6.

9. Banyak netizen kemudian membandingkan doa seperti judi (atau peluang). Misal membandingkan jumlah penduduk Indonesia, Tiongkok atau Amerika Serikat, yang mata uangnya berpengaruh ke rupiah. Dari penduduk, kedua negara mempunyai jumlah yang lebih besar. Netizen berasumsi bahwa Rupiah akan terpuruk karena lebih banyak doa warga Tiongkok dan Amerika.

10. Ada juga netizen menyarankan agar rakyat Indonesia berdoa aja agar timnas PSSI bisa menang di piala dunia. Mungkin ini lebih rasional karena orang Indonesia yang mengemari sepak bola lebih banyak daripada yang mengikuti perkembangan kurs valuta asing.

11. Kalo doa dihitung secara kuantitas, berdasar jumlah penduduk.. pertanyaannya kenapa Timnas Indonesia bisa jadi kalah dengan timnas negara lain yang jumlah penduduknya jauh lebih sedikit. Lihat saja PSSI masih kisruh, kompetisi berhenti, regenerasi atlet bola stop, dan pemain bola profesional kini sibuk jual roti bakar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun