APA yang terfikir jika anda mendengar tentang sebutan Sastra Anak, disini saya sebagai penulis akan memaparkan sedikit mengenai sastra anak. Sastra anak sendiri adalah istilah yang mengacu pada jenis sastra yang ditujukan khusus untuk anak-anak. Sastra anak sendiri memiliki tujuan diantaranya sebagai media penghibur, mendidik, dan mengembangkan imajinasi anak-anak serta mengajarkan nilai-nilai dan moral.
Lalu bagaimana sastra Anak di era zaman yang semakin maju ini, khususnya di Zaman 4.O yang dimana perkembangan teknologi digital dan revolusi industri keempat (Industri 4.O) yang dimana pada zaman ini berfokus pada intregasi teknologi digital, otomasi, dan kecerdasan buatan dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
Apakah Sastra Anak Akan Tergantikan atau Malah Akan Hilang?
Dapat kita ketahui bersama sudah banyak sekali buku-buku fabel, buku dongeng, cerita bergambar, buku puisi anak dll yang sudah di cetak dan sekarang mulai tergantikan oleh teknologi yang semakin canggih dimana anak sudah bisa mengakses berbagai cerita, berbagai dongeng dengan hanya menggunakai gawai atau HP saja. Hal ini adalah salah satu bukti bahwa Teknologi Digital dan Internet of Things (IoT) sudah mulai berkembang pesat dan dapat dipakai oleh siapa saja dan kapan saja.
Menurut penulis sendiri keberlangsungan sastra anak di dalam zaman 4.0 memiliki peluang dan tantangan tersendiri. Di satu sisi, perkembangan teknologi digital dan internet membawa potensi besar bagi sastra anak untuk mencapai lebih banyak pembaca dan berinovasi dalam menyajikan cerita dan ilustrasi. Namun, di sisi lain, adopsi teknologi dan perubahan perilaku baca di era digital juga dapat menimbulkan tantangan dalam menjaga minat anak-anak terhadap sastra dalam bentuk tradisional.
Mungkin disini saya sebagai penulis akan memberikan beberapa gambaran mengenai peluang menguntungkan yang bisa di ambil Sastra Anak di zaman 4.O adapun peluangnya sebagai berikut.
1. Peluang Dalam Penyebaran dan Aksesibilitas: Zaman 4.0 memberikanÂ
kemudahan dalam penyebaran sastra anak melalui platform digital seperti aplikasi buku digital, situs web, dan media sosial. Sastra anak dapat diakses lebih luas oleh anak-anak di berbagai lokasi, termasuk di daerah terpencil. Selain itu, penggunaan teknologi juga memungkinkan sastra anak disajikan dalam bentuk yang lebih interaktif, seperti buku digital yang dilengkapi dengan animasi atau suara.
2. Inovasi dan Kreativitas: Zaman 4.0 menghadirkan berbagai teknologi kreatif seperti augmented reality (AR) dan virtual reality (VR). Ini membuka peluang untuk menciptakan pengalaman membaca yang unik dan menarik bagi anak-anak. Sastra anak dapat dikembangkan dengan pendekatan baru yang melibatkan teknologi interaktif, sehingga dapat menggugah minat dan imajinasi anak-anak dengan lebih baik.
Meski di era 4.O sastra anak memiliki peluang dan inovasi yang menguntungkan, juga terdapat beberapa dampak buruk yang perlu diperhatikan, disini saya sebagai penulis mendapatkan beberapa dampak buruk antara lain yaitu terjadinya perubahan perilaku baca, pemecahan Perhatian (Attention Span), konten tidak bermutu, ketergantungan pada layar, kurangnya interaksi sosisal, dan kekhawatiran keselamatan dan privasi.
Penting untuk memperhatikan dampak buruk yang mungkin terjadi terkait sastra anak di era 4.0. Para orang tua dan pendidik perlu memastikan bahwa sastra anak yang diakses oleh anak-anak sesuai dengan usia dan berkualitas baik, serta membatasi waktu layar untuk menjaga keseimbangan dan kesehatan anak-anak. Selain itu, perlu dilakukan pendekatan yang seimbang antara sastra digital dan tradisional untuk tetap menjaga minat baca anak-anak dan menghargai nilai-nilai sastra secara keseluruhan.
Kesimpulan
Berkaitan dengan penting tidaknya sastra anak di era 4.O menurut penulis sendiri Sastra Anak masih tetap berperan penting dalam perkembangan anak-anak, terlepas dari revolusi teknologi yang terjadi di sekitar mereka. Berikut adalah beberapa alasan mengapa saya sebagai penulis mengatakan bahwa sastra anak tetap penting di era 4.0:
Membangun Kecintaan pada Membaca.
Mengembangkan Imajinasi dan Kreativitas.
Pembelajaran Nilai dan Moral.
Pengembangan Bahasa dan Kosa Kata
Kualitas Interaksi.
Pengalaman Membaca yang Menyeluruh.
Sastra Digital yang Interaktif.
Dengan demikian, sastra anak tetap sangat penting di era 4.0. Meskipun teknologi digital memberikan alternatif hiburan yang menarik, sastra anak tetap memiliki nilai dan manfaatnya sendiri dalam perkembangan anak-anak. Penting bagi para orang tua dan pendidik untuk memastikan bahwa sastra anak tetap menjadi bagian integral dalam kehidupan anak-anak, dan menyediakan waktu berkualitas untuk membaca bersama secara tradisional dan interaktif. Melalui sastra anak, kita membangun anak-anak yang kreatif, berpengetahuan luas, dan berakhlak mulia, yang siap menghadapi tantangan masa depan di era 4.0 dan seterusnya.
Ahmad Rif'an Rio F Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H