Mohon tunggu...
Karin WidyaAyuningtyas
Karin WidyaAyuningtyas Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Penuntut ilmu yang senang akan belajar dan tertarik dalam dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Era Reformasi

3 Januari 2023   07:52 Diperbarui: 3 Januari 2023   07:57 17758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

a. Kurikulum 1999/Suplemen

  • Kelebihan :
  • Penggunaan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik penggunaan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan sosial.
  • Pengajaran dari hal yang konkret ke hal yang abstrak, dari hal yang, dari hal yang mudah ke hal yang sulit, dari hal yang sederhana ke hal yang mudah ke hal yang sulit, dari hal yang sederhana ke hal yang kompleks.

Kekurangan :

  • Diberlakukannya sistem sentralistik sehingga memerlukan penyesuaian-penyesuaian di daerah.
  • Pada masa itu, adanya keterbatasan dana yangg menjadi alasan klasikal dalam pelaksanaan kurikulum tersebut.
  • Seringnya didapati kompetensi guru yang tidak sesuai dengan yang semestinya.

b. KBK

  • Kelebihan :
  • Pendekatan ini bersifat alamiah, karena mengembangkan bakat dan kompetensi siswa masing-masing yang berbeda.
  • KBK ini boleh jadi yang mendasari pengembangan kemampuan lain.
  • Bidang studi atau mata pelajaran yang tertentu dalam pengembangannya tepat dengan menggunakan pendekatan kompetensi, terutama yang berkaitan dengan keterampilan.

Kekurangan

  • Paradigma guru dalam pembelajaran KBK masih seperti kurikulum-kurikulum sebelumnya yang lebih pada teacher oriented.
  • Kualitas guru, hal ini didasarkan pada statistik, 60% guru SD, 40% guru SLTP, 43% SMA, 34% SMK dianggap belum layah untuk mengajar di jenjang masing-masing. Selain itu 17,2% guru atau setara dengan 69.477 guru mengajar bukan bidang studinya. Kualitas SDM kita adalah urutan 109 dari 179 negara berdasarkan Human Development Index.
  • Sarana dan prasarana pendukung pembelajaran yang belum merata di setiap sekolah, sehingga KBK tidak bisa diimplementasikan secara komprehensif.
  • Kebijakan pemerintah yang setengah hati, karena KBK dilaksanakan dengan uji coba di beberapa sekolah mulai tahun pelajaran 2001/2002 tetapi tidak ada payung hukum tentang pelaksanaan tersebut.

c. KTSP

  • Kelebihan :
  • Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan.
  • Mendorong para guru, kepala sekolah dan pihak manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program pendidikan.
  • KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang akseptabel bagi kebutuhan siswa. Sebagai contoh daerah kawasan wisata dapat mengembangkan kepariwisataan dan bahasa inggris sebagai keterampilan hidup.

Kekurangan :

  • Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan pendidikam yang ada dan minimnya kualitas guru dan sekolah.
  • Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari pelaksanaan KTSP.
  • Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komperhensif baik konsepnya, penyusunanya, maupun praktek di lapangan.

d. Kurikulum 2013

  • Kelebihan :
  • Menggunakan pendekatan yang bersifat kontekstual
  • Berbasis karakter dan kemampuan-kemampuan lain
  • Pada mata pelajaran tertentu yang dalam pengembangannya lebih cepat menggunakan pendekatan kompetensi dan lebih kreatif dan inofatif.
  • Serta asumsi dari kurikulum 2013 tidak ada perbedaan antara peserta didik dan semua kesiapannya terletak pada guru.

Kekurangan k13

  • Pemerintah seolah melihat semua guru dan peserta didik memiliki kapasitas yang sama.
  • Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil belajar
  • Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran bahasa Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar tidak sesuai.

DAFTAR PUSTAKA

Hualiatunisa, Y. (2022). Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolag Dasar. Jawa Barat: CV jejak.

Nasution, A. (2017). Manajemen Pendidikan Islam. Kota Bertuah: Guepedia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun