Mohon tunggu...
Rinto Pariaman Tono Aritora
Rinto Pariaman Tono Aritora Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Rinto Pariaman Tono R

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Februari, Beda dengan Bulan yang Lain

27 Februari 2014   23:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:24 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada 12 bulan dalam setahun dan setiap bulan punya kenangan tersendiri di hati setiap orang yang melewatinya. Ada bulan Januari yang dinyanyikan sendu oleh Glen Fredly karena harus mengakhiri ‘cinta tapi beda’ dengan Nola, berbeda dengan Armand Maulana yang menyanyikan awal bertemu dan bersemi serta bertumbuhnya cinta di bulan itu dengan penuh kebahagian.

Tapi tidak dengan penulis, meski suka menyanyi sampai sekarang belum berhasil merangkai kata-kata indah tentang bulan yang dilewatinya, Terlebih bulan Februari yang selalu mengingatkan sesuatu disana 6 tahun yang lalu. Pengennya emoh mengingat bulan itu, kalau bisa biarlah segera berlalu namun tetap harus dilewati karena semua bulan baik adanya.

“Papa!! duit tinggal segini” ucap istriku pada pertengahan bulan februari 6 tahun lalu. Pengantin baru namun langsung berdikari jadi masih bingung untuk mengatur pengeluaran. Jadilah saat itu kebingungan mengatur duit yang tinggal ‘segini’ sementara bulan februari masih harus dilewati 5 hari lagi.

Bulan februari di tahun ini juga karena tabung gas dan hutang yang gak ‘seberapa’ itu dibawa lari oleh tetangga membuat cash flow rumah tangga kami sedikit kaget. Sebagai pemain bisnis yang jujur akhirnya istri membayar tabung gas dan galon kepada pemilik/agen yang menitipkan gas dan gallonnya.

“Pa!! kapan gajian sih? Uang sudah tinggal ‘segini’ nih!” sahut istriku.

Kutinggal istriku yang menghitung uang warung dan uang cash flow buat urusan dapur. Memanglah boru raja itu cakep sekali kalau sudah urusin soal duit, dipisahkannya agar ketahuan biaya sebulan namun untung dari warung tak pernah diberitahukannya hehehehe. Aku ambil Alkitab versi Bahasa Inggris yang dikirim temanku dari luar negri itu lalu kubuka lembar perlembar. Jarang sekali aku memegangnya, apalagi membolak-balik lembar demi lembarnya. Ini akibat Alkitab versi handphone yang memang sudah kuinstal di hapeku. Hihihi bokis abiess…. bilang aja uda jarang baca karena kebanyakan nulis di kompasiana :)  maaf Tuhan..aku tobaat  :(

“Kenapa sih pa? kok bolak-balik terus? Dibaca dounk!” sahut istriku.

“… kau ingat gak 6 tahun lalu? Waktu itu kita kehabisan uang dibulan februari juga, eeh pas lagi baca Alkitab ini ternyata ada keselip duit 200 ribuan.” Jawabku sambil sibuk membolak-bolak lembarnya berharap mujizat 6 tahun lalu terjadi lagi.

“hahahahah bisa buaaangeeeet dah! Kemaren itu mah duitmu kaleee, waktu ibadah diselip disana…kalau sekarang gak mungkin…wong sekarang ke gereja bawanya alkitab versi handphone” kata istriku tertawa.

“oooh iya…tapi tetap ada mujizat tau…karena ini sudah tanggal 26..jadi tinggal satu hari lagi gajian…jadi kalau cashflow buat dapur uda ngos-ngosan, pake untung warung aja dulu”ucapku menggodanya.

Hahahahah Februari meski Cuma 28 hari namun terasa lama banget bagiku yang Cuma karyawan ini :)

Selamat menghitung bagi yang sudah gajian  :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun